JAKARTA, KOMPAS.com - Massa pedemo dari elemen buruh melakukan pembacaan "Sumpah Buruh" di tengah aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020), atau bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Pantauan Kompas.com, salah satu perwakilan buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) naik ke mobil komando dan memimpin ikrar "Sumpah Buruh" menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).
"Sumpah Buruh Indonesia. Kami buruh Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa dikuasai asing," ujar orator tersebut diikuti oleh massa aksi.
Baca juga: Demo Tolak Omnibus Law, Massa Buruh SPSI Mulai Padati Kawasan Patung Kuda
Adapun "Sumpah Buruh" yang dibacakan tersebut tersebut berbunyi :
Sumpah Buruh Indonesia.
Kami buruh Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa dikuasai asing.
Kami buruh Indonesia Bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang berpancasila.
Kami buruh Indonesia Bersumpah, berbahasa satu, bahasa yang bermartabat dalam solidaritas.
Kami buruh Indonesia Bersumpah, bercita-cita satu, bekerja tanpa perbudakan.
Kami buruh Indonesia Bersumpah, menolak omnibus law, yang mengkebiri kesejahteraan rakyat Indonesia.
Aksi Sumpah Buruh dilakukan sebagai simbolis penolakan para buruh terhadap keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja yang dianggap merugikan masyarakat.
Seperti diketahui, gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontroversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu.
Rabu ini, Massa aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja mulai memadati kawasan Monumen Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (28/10/2020) pukul 10.55 WIB.
Demonstran dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tersebut sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum mulai menyampaikan aspirasinya.
Terdapat satu mobil komando dengan pengeras suara yang terparkir di kawasan Patung Kuda, tepatnya di depan barikade petugas TNI-Polri yang menutup akses Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca juga: Antisipasi Demo Tolak Omnibus Law Besok, Polisi: Kalau Anarkis, Kami Tindak Tegas