JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12.369 personel gabungan dari Polri dan Polri diturunkan untuk mengantisipasi adanya aksi dalam unjuk rasa tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
Ada tiga titik lokasi demo dari mahasiswa dan buruh yakni di kawasan Istana Merdeka, sekitar gedung DPR, dan sekitar Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020).
"Tiga sasaran itu. kita siapkan ada sekitar 12.369 personel gabungan untuk mengemankan tiga lokasi tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu.
Yusri menjelaskan, ada beberapa polisi juga bertugas mengatur arus lalu lintas yang dilakukan penutupan jalan mengantisipasi kedatangan massa demo.
Baca juga: Demo Tolak Omnibus Law, Massa Buruh SPSI Mulai Padati Kawasan Patung Kuda
"Ada juga (polisi) mengamankan beberapa sentra perekonomian seperti mal dan pasar," kata Yusri.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga menyediakan 8.000 personel cadangan yang ditempatkan di kawasan Monas dan DPR RI. Hal itu disiapkan seiring melihat situasi jumlah massa aksi yang datang.
"Kami imbau yang pertama masa pandemi protokol kesehstan yang harus dipatuhi. Gunakan masker, dan jaga jarak," tutup dia.
Baca juga: Demo di Hari Sumpah Pemuda, Massa Aksi Bacakan Sumpah Buruh Tolak Omnibus Law
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan ultimatum kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam demo tolak Undang-Undang Cipta Kerja pada Selasa (20/10/2020).
Mereka mengultimatum Jokowi agar segera membuat Perppu guna mencabut omnibus law UU Cipta Kerja dalam jangka waktu 8x24 jam.
Jika tidak menerbitkan Perppu sejak ultimatum itu dikeluarkan, maka mahasiswa berencana kembali menggelar unjuk rasa tanggal 28 Oktober 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.