BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi Dezy Syukrawati menilai bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah kerjanya sudah mematuhi protokol kesehatan.
Namun, Dezy tak memungkiri bahwa penyebaran Covid-19 di Bekasi masih terus berlangsung.
Menurut Dezy, penyebaran Covid-19 diduga terjadi karena banyak warga luar yang keluar masuk wilayah Kota Bekasi.
Mereka yang keluar masuk dinilai kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga berpotensi membawa virus atau imported case.
"Nasib (Kota Bekasi) berada di tengah, tidak bisa melarang orang keluar masuk. Kami di tengah, ada kabupaten (Kabupaten Bekasi) ke kita, Bogor ke kita, Jakarta ke kita, Depok ke kita, mereka keluar masuk dengan segala alasan," kata Dezy saat dikonfirmasi, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Bekasi Jadi Zona Merah di Jabar, Pemkot Bantah akibat Libur Panjang
Kondisi ini membuat masyarakat Bekasi semakin intens bertemu dengan warga luar yang dianggap berpotensi membawa virus. Akhirnya, penyebaran virus pun terjadi.
Dezy khawatir virus itu akan dibawa ke rumah masing-masing sehingga muncul klaster keluarga di permukiman Bekasi.
"Coba siapa yang pakai masker di rumah kalau anggota keluarga kita tidak ada yang kena (positif Covid-19). Padahal selama sehari kita sudah bertemu dengan siapa saja?" kata Dezy.
Mengantisipasi hal ini, Pemkot Bekasi mengambil tindakan dengan melakukan swab dan rapid test secara masif. Ratusan ribu warga sudah melakukan rapid test sejak Maret lalu.
Bahkan, lebih dari 67.000 ribu orang sudah menjalani swab test sejak Maret 2020 hingga 2 November 2020.
Dengan upaya ini, Dezy yakin penyebaran Covid-19 bisa terlacak hingga akhirnya dapat memutus mata rantai penyebaran.
Sebagai informasi tambahan, total kasus Covid-19 of Bekasi terhitung pada Selasa (3/11/2020) sebanyak 6.854 orang.
Jumlah itu terdiri dari 6.442 dinyatakan sembuh, 269 dinyatakan sebagai pasien aktif dan 143 terkonfirmasi meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.