Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Covid-19 di Bekasi Tinggi karena Imported Case

Kompas.com - 04/11/2020, 15:20 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi Dezy Syukrawati menilai bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah kerjanya sudah mematuhi protokol kesehatan.

Namun, Dezy tak memungkiri bahwa penyebaran Covid-19 di Bekasi masih terus berlangsung.

Menurut Dezy, penyebaran Covid-19 diduga terjadi karena banyak warga luar yang keluar masuk wilayah Kota Bekasi.

Mereka yang keluar masuk dinilai kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga berpotensi membawa virus atau imported case.

"Nasib (Kota Bekasi) berada di tengah, tidak bisa melarang orang keluar masuk. Kami di tengah, ada kabupaten (Kabupaten Bekasi) ke kita, Bogor ke kita, Jakarta ke kita, Depok ke kita, mereka keluar masuk dengan segala alasan," kata Dezy saat dikonfirmasi, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Bekasi Jadi Zona Merah di Jabar, Pemkot Bantah akibat Libur Panjang

Kondisi ini membuat masyarakat Bekasi semakin intens bertemu dengan warga luar yang dianggap berpotensi membawa virus. Akhirnya, penyebaran virus pun terjadi.

Dezy khawatir virus itu akan dibawa ke rumah masing-masing sehingga muncul klaster keluarga di permukiman Bekasi.

"Coba siapa yang pakai masker di rumah kalau anggota keluarga kita tidak ada yang kena (positif Covid-19). Padahal selama sehari kita sudah bertemu dengan siapa saja?" kata Dezy.

Mengantisipasi hal ini, Pemkot Bekasi mengambil tindakan dengan melakukan swab dan rapid test secara masif. Ratusan ribu warga sudah melakukan rapid test sejak Maret lalu.

Bahkan, lebih dari 67.000 ribu orang sudah menjalani swab test sejak Maret 2020 hingga 2 November 2020.

Dengan upaya ini, Dezy yakin penyebaran Covid-19 bisa terlacak hingga akhirnya dapat memutus mata rantai penyebaran.

Sebagai informasi tambahan, total kasus Covid-19 of Bekasi terhitung pada Selasa (3/11/2020) sebanyak 6.854 orang.

Jumlah itu terdiri dari 6.442 dinyatakan sembuh, 269 dinyatakan sebagai pasien aktif dan 143 terkonfirmasi meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com