Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Pemkot Jakpus Siaga Cegah Demam Berdarah

Kompas.com - 04/11/2020, 20:07 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat bersiaga mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki musim penghujan.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menegaskan, pencegahan DBD tetap menjadi prioritas meskipun pandemi Covid-19 sampai saat ini masih berlangsung.

"Kita lebih siaga karena kan hujan sudah mulai besar dan DBD memang berpotensi besar di tengah pancaroba," kata Irwandi saat dihubungi, Rabu (4/11/2020).

Irwandi mengatakan, kasus DBD Jakarta Pusat tidak mengalami peningkatan sampai awal November ini.

Namun, ia berharap masyarakat tetap aktif menjaga wilayahnya sehingga tak ada jentik-jentik nyamuk demam berdarah yang berpotensi menyebabkan DBD.

Hal ini bisa dilakukan dengan protokol 3 M. Pertama, menguras dan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Kemudian menutup rapat-rapat tempat penampungan air itu.

Terakhir, mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari menambahkan, saat ini pihak puskesmas terus menggencarkan penyuluhan 3M DBD.

Meski demikian, tugas juru pemantau jentik (jumantik) diharapkan dilakukan secara mandiri oleh warga di rumahnya masing-masing.

"Dari awal tahun hingga Agustus 2020 hanya ada 362 kasus. September 2020 bahkan tidak kasus. Nah untuk yang angka kasus DBD Oktober belum keluar karena rekapitulasinya baru keluar pertengahan November. Tapi untuk sekarang sih masih terkendali," ujar Erizon.

Berdasarkan situs dbd.bmkg.go.id yang berisi peringatan dini DBD di DKI Jakarta untuk November 2020, tingkat Kecocokan Iklim (RH) untuk DBD di wilayah Jakarta Pusat berada di level sedang dengan probabilitas 75 persen. 

Meski demikian untuk Angka Insiden (AI) DBD di Jakarta Pusat bernilai 0.3 dan masih masuk kategori aman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com