Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan sejak Dini Hari, Enam Titik Rawan di Bekasi Tak Banjir

Kompas.com - 05/11/2020, 09:43 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas sedang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat, dan sekitarnya, sejak Kamis (5/11/2020) dini hari.

Hujan masih belum reda hingga pukul 09.00 WIB

Pemerintah Kota Bekasi telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir akibat hujan tersebut.

Hal itu dikatakan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Agus Harpa selaku saat dikonfirmasi.

Baca juga: Banjir di Bekasi Berulang, Pengamat: Tidak Heran, Dulunya Itu Rawa

Menurut Agus, sejauh ini belum terlihat adanya potensi banjir di enam titik rawan banjir di Kota Bekasi.

"Ada titik yang kami antisipasi, Pondok Gede Permai, Vila Jati Rasa Bekasi Barat, Kemang Ifi Jatiasih, Jalan RA Kartini, kawasan Bekasi Jaya, dan Teluk Pucung. Sejauh ini masih terpantau aman," kata Agus, Kamis pagi.

Meskipun titik-titik tersebut masih aman dari ancaman banjir, BPBD sudah melakukan antisipasi dengan menyediakan beberapa posko di setiap kecamatan.

Petugas BPBD beserta personelnya juga sudah disebar ke enam lokasi itu untuk berjaga.

Baca juga: Pepen Bilang Tidak Ada Solusi Jangka Pendek Atasi Banjir di Bekasi

Menurut Agus, intensitas hujan saat ini tergolong sedang dan tak berpotensi menimbulkan banjir.

Jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi, hulu Kali Bekasi yang melewati enam wilayah tersebut akan mengalirkan air dengan deras.

"Kalau di hulu deras, otomatis kami persiapkan, tapi kalau hujan di hulu normal saja atau tak terlalu deras, artinya di kami masih aman," kata dia.

Baca juga: Cerita Korban Banjir di Bekasi, Tak Betah Tidur di Pengungsian dan Ingin Segera Pulang

Hingga saat ini, Agus memastikan bahwa warga di enam lokasi tersebut belum diimbau untuk persiapan mengungsi.

"Tapi, kami akan tetap lakukan pemantauan dan antisipasi," tutup Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com