JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari menyebut belum ada peningkatan signifikan kasus Covid-19 di wilayah Jakarta Pusat sepekan setelah libur panjang.
"Kalau secara umum gambaran kasus sih belum ada peningkatan yang signifikan ya," kata Erizon kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Erizon mengatakan, saat ini pihaknya tetap terus menggenjot upaya testing dan pelacakan untuk mendeteksi serta mengisolasi orang-orang yang terpapar Covid-19. Namun ia menyebut belum banyak warga yang melapor mengalami gejala mirip Covid-19 seusai liburan.
"Kalau masalah yang melapor bisa dilihat di Puskesmas, tapi saya kira enggak banyak juga," katanya.
Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang, Ini Dua Aturan yang Akan Berubah
Dihubungi terpisah, Kepala Puskemas Kecamatan Cempaka Putih, Dicky Alsadik juga menyebut belum ada kenaikan kasus positif Covid-19. Jumlah orang yang dites swab per hari masih berkisar di angka 30-40 orang. Dari jumlah itu 5 persen di antaranya dinyatakan positif.
Jumlah itu masih lebih rendah dibandingkan pascalibur panjang September lalu saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menarik rem darurat.
"Kalau waktu puncaknya saat tarik rem darurat dulu itu bisa sampai 60-100 hari kita kirim sampel," ujarnya.
Kepala Puskesmas Tanah Abang Sari Ulfa juga menyampaikan belum ada tanda-tanda kenaikan kasus Covid-19 di faskesnya. Namun ia menyebut sudah ada satu orang yang melapor karena mengalami gejala mirip Covid-19 usai liburan dari luar kota.
Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang, Simak 16 Aturannya
"Tapi hasil tesnya belum keluar," ujarnya.
Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober-1 November lalu bisa meningkatkan penularan kasus Covid-19, termasuk di DKI Jakarta.
Kenaikan bisa terjadi jika berkaca dari libur panjang sebelumnya. Namun ia menilai butuh waktu setidaknya dua minggu sampai kenaikan bisa terlihat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.