Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Martha Tiahahu Memprihatinkan, Sampah Bertebaran dan Rumput Tumbuh Liar

Kompas.com - 09/11/2020, 20:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Taman Wisata Martha Tiahahu, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan memprihatinkan. Sampah bertebaran di sejumlah titik seperti di kolam air dan pelataran taman. 

Payung-payung yang biasa digunakan untuk berteduh sambil duduk santai juga terlihat rubuh. Rumput-rumput dan pohon dibiarkan tumbuh liar.

Di beberapa titik taman, ada bekas pembakaran sampah dan keong. Sejumlah bangunan di kawasan Taman Martha Tiahahu juga dimanfaatkan oleh para pengamen.

Baca juga: Blok M Mall Telah Mati, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini seperti Kuburan

Sampah-sampah yang terlihat mulai dari kardus, bekas spanduk, plastik, dan sterofoam. Ranting-ranting serta dedaunan juga tergeletak di pelataran taman.

Pantauan Kompas.com Senin (9/11/2020) sore, pintu Taman Wisata Martha Tiahahu digembok. Namun, ada beberapa orang yang melompati pagar untuk masuk ke taman.

Suasana Taman Wisata Martha Tiahahu, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (9/11/2020) sore. Kondisi Taman Martha Tiahahu terlihat memprihatinkan dengan sampah bertebaran di beberapa titik serta rumput yang tak terurus.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suasana Taman Wisata Martha Tiahahu, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (9/11/2020) sore. Kondisi Taman Martha Tiahahu terlihat memprihatinkan dengan sampah bertebaran di beberapa titik serta rumput yang tak terurus.

Salah satu pedagang di sekitar Taman Wisata Martha Tiahu, Yanti mengatakan, Taman Martha Tiahahu sudah tak bisa dikunjungi masyarakat sejak bulan Maret. Meskipun demikian, masih ada masyarakat yang ingin masuk ke Taman Martha Tiahahu tetapi tak jadi.

"Taman Martha Tiahahu setahu saya sekarang sudah diambil pengelolaannya oleh pemerintah daerah," kata Yanti saat ditemui, Senin (9/11/2020) sore.

Baca juga: Blok M Mall Bagi Generasi 90-an, Penuh Kenangan Manis yang Tak Terlupakan...

Yanti mengatakan, Taman Martha Tiahahu tak ada yang mengurus. Sejak diambil alih pengelolaan dari pemerintah daerah, Taman Martha Tiahahu tak ada yang mengurus.

"Dulu kalau rumput-rumput panjang ada yang urus. Setiap pagi dulu biasanya sudah ada petugas yang urus taman," kata Yanti.

Suasana Taman Wisata Martha Tiahahu, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (9/11/2020) sore. Kondisi Taman Martha Tiahahu terlihat memprihatinkan dengan sampah bertebaran di beberapa titik serta rumput yang tak terurus.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suasana Taman Wisata Martha Tiahahu, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (9/11/2020) sore. Kondisi Taman Martha Tiahahu terlihat memprihatinkan dengan sampah bertebaran di beberapa titik serta rumput yang tak terurus.

Yanti menyayangkan kondisi Taman Martha Tiahahu tak terurus. Padahal, Taman Martha Tiahahu akan menarik dikunjungi jika terurus.

"Dulu kan Taman Martha Tiahahu ga pernah digembok. Jadi bisa dikunjungi. Paling jam 10 malam, satpam minta pengunjung bubar," lanjut Yanti.

Sementara itu, Camat Kebayoran Baru, Tomy Fudihartono saat dikonfirmasi pada Senin (9/11/2020) sore, mengatakan, Taman Martha Tiahahu dikelola oleh pihak ketiga yakni Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan.

Tomy menyebutkan, akan mengecek lebih lanjut terkait pengelolaan Taman Martha Tiahahu.

Sampai saat ini, Kompas.com sudah mencoba mengkonfirmasi perihal kondisi Taman Martha Tiahahu ke Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan via telepon tetapi belum mendapatkan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com