JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan di akhir tahun diperkirakan akan menjadi masa menetasnya telur ular kobra yang sudah ditanam induknya.
Menetasnya telur-telur tersebut merupakan bagian dari siklus tahunan ular kobra dalam berkembang biak.
Ular-ular tersebut sebelumnya selalu menanamkan telur di dalam tanah dan di sekitar permukiman warga. Hal tersebut dikarenakan semakin tergerusnya habitat ular di beberapa wilayah.
"Seperti tahun lalu, banyak ditemukan bayi bayi kobra di sekeliling rumah tinggal kita karena induk kobra menaruh telur di sekitar hunian manusia sekitar bulan Agustus - September setelah musim kawin," kata Ketua Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat dalam keterangan persnya, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Warga Temukan Puluhan Telur Ular Kobra, Sebagian Sudah Menetas
Selain tergerusnya habitat ular kobra, Aji menjelaskan ada beberapa faktor lain yang menyebabkan ular kobra kerap menaruh telurnya di sekitar permukiman warga.
Beberapa faktor yakni habitat manusia berdekatan dengan mangsa ular seperti cacing, jangkrik, kadal , kodok, dan tikus.
"Induk ular secara insting akan menaruh telurnya di lokasi yang banyak makanan ular untuk mencukupi kebutuhan anak anak nya nanti," ucap Aji.
"Mangsa-mangsa jenis ini akan mengundang ular hadir di sekitar tempat tinggal warga dan jika ada area yang nyaman, ular akan berkembang biak," tambah Aji.
Baca juga: Petugas Gabungan Evakuasi Ular Kobra Berukuran 2 Meter di Depok
Selain itu, ular kobra dianggap binatang yang tak memiliki sarang tetap. Binatang melata ini bisa tinggal dan beradaptasi di mana saja.
Bahkan, di sudut atau atap rumah sekalipun. Binatang ini bisa datang dan pergi ke tempat yang dirasa dapat mendulang mangsa.
Terakhir, ular sangat senang tinggal di sisi rumah yang jarang dibersihkan. Kondisi ini secara langsung membuat induk ular merasa nyaman meletakkan telurnya.
"Sehingga memberikan lokasi nyaman bagi ular untuk berkembang biak dan ketersediaan makanan melimpah. Sudut-sudut gelap dan liar ini adalah tempat yag dicari oleh induk ular meletakkan telurnya dan ditinggal," kata dia.
Rachmat mengimbau warga untuk selalu waspada jika menemukan ular kobra atau telurnya di wilayah permukiman.
Warga yang belum tahu cara menangani ular diharapkan tak melakukan tindakan gegabah yang dapat membahayakan diri.
"Jika menemukan temuan ular, bisa hubungi mpan nomer emergency Indonesia Snake Rescue 08176800446 atau kontak Pemadam Kebakaran terdekat untuk membantu penanganan ular," kata Aji.