Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi Dikhawatirkan Timbulkan Klaster Covid-19

Kompas.com - 12/11/2020, 12:29 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim menilai, simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang direncanakan Pemerintah Kota Bekasi tidak akan berhasil.

Alasan dia, kegiatan itu dinilai terlalu riskan mengingat Kota Bekasi ditetapkan sebagai zona merah Covid-19 pada awal November lalu.

Jika tetap dipaksakan, kegiatan tersebut dikhawatirkan menimbulkan klaster Covid-19.

"Tentu yang pertama (dikhawatirkan) muncul klaster baru yang membahayakan murid, guru, dan keluarga mereka di rumah. Yang kedua, pembelajaran tidak akan efektif karena murid dan guru dilanda ketakutan," kata Satriawan saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Pemkot Bekasi Dinilai Gegabah jika Kembali Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

Ketakutan akan terkena Covid-19, menurut Satriawan, memengaruhi keseriusan KBM itu sendiri. Karena itu, KBM di tengah pandemi tidak akan maksimal.

Selain kegiatan belajar mengajar tak efektif, siswa tidak akan diperkenankan melakukan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Siswa hanya diperkenankan datang ke sekolah untuk belajar seperti biasa dengan batas waktu telah ditetapkan dan kembali pulang, tanpa diperbolehkan berkumpul dengan teman-temannya.

Ketentuan tersebut diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang panduan penyelenggaraan kegiatan mengajar.

"Justru akan berpotensi jenuh karena kantin ditutup, ekstrakurikuler enggak boleh, main futsal bareng enggak boleh, basket enggak boleh, kegiatan OSIS enggak boleh," kata dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Kembali Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka pada 20 Desember

Satriawan berharap Dinas Pendidikan Kota Bekasi bisa mempertimbangkan kembali rencananya sambil menunggu status Kota Bekasi menjadi zona hijau.

"Demi kegiatan belajar yang aman bagi anak-anak dan orangtua serta guru, seharusnya ini dijadikan pertimbangan," tutur Satriawan.

Sempat gelar simulasi KBM tatap muka

Pemkot Bekasi sebelumnya sempat menggelar simulasi KBM tatap muka di enam sekolah, yakni SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.

Simulasi tetap digelar meski mendapat kritik berbagai pihak.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri mengatakan, Pemkot Bekasi melanggar surat keputusan bersama (SKB) empat menteri.

Sebab, dalam SKB empat menteri, syarat pembukaan sekolah adalah sekolah berada di zona hijau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com