JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta (UJN) mengemukakan bahwa ada lima indikator dalam menentukan kota yang berhak meraih penghargaan "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect".
"Pertama, kota itu mempunyai minimal tiga perguruan tinggi negeri/swasta berakreditasi A," kata Guru Besar UNJ, Hafid Abbas, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
Kedua, kota itu aman. Ketiga, biaya hidup di kota itu murah dan terjangkau.
Baca juga: Megawati: Jakarta Seharusnya City of Intellect, Ini Jadinya Amburadul...
"Para pencari kerja juga mudah mencari kerja di kota tersebut. Yang terakhir, kota mempunyai beragam daya tarik budaya, seni dan alam sehingga manjadi magnet wisatawan," kata Hafid.
Ia menambahkan, dari 514 kabupaten atau kota di Tanah Air, hanya ada 10 yang memenuhi kriteria itu. Pada 2020 ini, 10 terbaik dalam lima kelompok variabel tersebut adalah Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Makassar, dan Medan.
Kota Semarang meraih juara pertama dan Jakarta berada di posisi nomor delapan.
"Instrumennya kami adopsi dari Times Higher Education dan QS," ujar Hafid.
Pemberian penghargaan itu menjadi pembicaraan media setelah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan, semestinya DKI Jakarta bisa menjadi "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" jika ditata dengan baik.
Mega sampaikan hal itu saat menerima penghargaan "City of Intellect" dari UNJ untuk Kota Semarang yang dipimpin kader PDI-P, Hendrar Prihadi.
Baca juga: Ketika Megawati Sentil Jakarta sebagai Kota Amburadul...
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Mega dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Selasa lalu.
Mega mengatakan tujuan penataan DKI Jakarta harus dirumuskan secara jelas. Ia pun berharap para akademisi turut terlibat dalam pembangunan DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.