Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Silver Makin Marak, Dinsos Jakpus Sebut Efek Pandemi

Kompas.com - 12/11/2020, 14:57 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Paranginangin mengakui jumlah manusia silver yang meminta uang kepada masyarakat di jalanan makin marak belakangan ini.

Ia menyebut maraknya manusia silver disebabkan oleh kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Ini dampak dari situasi pandemi ini, situasi ekonomi masyarakat," kata Ngapuli saat dikonfirmasi, Kamis (12/11/2020).

"Kalau dulu bisa kita lihat hampir tidak ada seperti itu," sambungnya.

Di Jakarta Pusat, Ngapuli menyebut ada tiga kecamatan yang menjadi tempat manusia silver berkeliling, yakni Tanah Abang, Gambir, dan Menteng.

Baca juga: Manusia Silver Dirazia di Jaktim, Mayoritas Masih Anak-Anak

 

Dinas Sosial bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja pun sudah menertibkan mereka.

Menurut Ngapuli, banyak manusia silver yang ditertibkan itu masih di bawah umur. Dinsos pun langsung menghubungi orangtua mereka.

"Dan langsung dijemput orangtuanya karena memang ada orangtuanya," kata Ngapuli.

Dinsos juga turut memberi pemahaman bahwa pekerjaan yang dilakukan sebagai manusia silver tidak baik.

Baca juga: Manusia Silver Kian Marak, Pemkot Jaktim Razia Serentak

Selain melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, mengecat badan menjadi manusia silver juga bisa berdampak pada kesehatan.

"Kami beri pemahaman dia ada di jalan dengan badan seperti itu tidak sehat. Orangtuanya datang, kami beri penjelasan. Tolong beri arahan anaknya supaya tidak kembali ke jalan dengan mengemis berperilaku semacam itu karena itu tidak baik dan tidak sehat bagi mereka," kata Ngapuli.

Meski banyak yang terjaring razia penertiban, Ngapuli mengatakan, manusia silver tetap bermunculan setiap harinya.

Untuk itu, Dinsos dan Satpol PP terus memperketat pengawasan dan menggencarkan penertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com