Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Massa di Petamburan, Pemprov DKI Belum Berencana Swab Massal

Kompas.com - 15/11/2020, 19:09 WIB
Rosiana Haryanti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan Dinkes DKI Jakarta memprioritaskan tes terhadap warga yang bergejala dan mereka yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Hal ini ia sampaikan menanggapi pertanyaan mengenai apakah Dinkes DKI Jakarta akan melakukan tes dan pelacakan kepada peserta acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan Putri Rizieq Shihab di Petamburan, Sabtu (14/11/2020).

Dwi beralasan, peserta yang datang bukan hanya dari Jakarta, namun juga dari luar Jakarta.

Baca juga: Didenda Rp 50 Juta, Keluarga Rizieq Shihab Jelaskan Alasan Langgar Protokol Kesehatan

Menurut dia, prioritas tes kepada warga yang bergejala dan mereka yang kontak erat sesuai dengan panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Dengan demikian, Dinkes DKI Jakarta tetap berpegang pada pedoman tersebut.

"Testing itu diprioritaskan pada orang yang bergejala. Jangan sampai kita karena ingin mencari yang jauh-jauh tapi justru orang yang bergejalanya enggak ke-testing," kata Dwi kepada Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Untuk itu, dia mengimbu agar masyarakat yang sakit dan pernah melakukan perjalanan liburan serta mendatangi acara yang dihadiri oleh banyak orang untuk segera memeriksakan diri.

Baca juga: 3 Kerumunan Terjadi Setelah Rizieq Shihab Pulang, Hanya Satu yang Diberi Sanksi

"Karena peserta yang hadir dari seluruh Jakarta bahkan luar Jakarta. Jadi kan pesan umum yang harus bisa kita berikan kepada semua, kalau ternyata siapa pun yang habis liburan, yang habis datang ke acara-acara yang kemungkinan orangnya padat, pokoknya kalau kita sakit cepat berobat supaya bisa dipastikan dengan di-swab," ucap Dwi.

Dia menambahan, apabila ada warga yang sakit dan bergejala, maka pemeriksaan akan dilakukan sesuai prosedur.

Masyarakat, sebut Dwi, juga tak perlu khawatir sebab fasilitas kesehatan di DKI Jakarta sudah menaati protokol agar warga tidak perlu menunggu terlalu lama dan berkerumun.

"Jangan takut juga ketularannya di faskes, karena di fasilitas kesehatannya sudah ada protokolnya," tutur Dwi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com