DEPOK, KOMPAS.com - Penularan virus corona tipe dua (SARS-CoV-2) di Kota Depok, Jawa Barat saat ini banyak terjadi melalui orang-orang yang bekerja di kantor lalu membawa virus itu ke rumah. Hal tersebut diungkapkan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok.
"Klaster terbanyak saat ini adalah klaster keluarga yang terpapar dari anggota keluarga yang bekerja di perkantoran," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin (16/11/2020).
Kasus Covid-19 di Depok sempat turun selama beberapa pekan terakhir. Namun, sepekan belakangan, jumlah pasien Covid-19 di Depok cenderung fluktuatif dan kadang bergerak naik. Temuan kasus baru Covid-19 kembali mencapai ratusan orang.
Baca juga: Kesal kepada Suami, Perempuan Muda di Depok Panjat SUTET 30 Meter
"Perkembangan kasus ini bersifat fluktuatif, sehingga setiap waktu kita semua perlu ekstra waspada, terlebih pergerakan orang saat ini tinggi," kata Dadang.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 nasional, Kota Depok masih ditetapkan sebagai zona oranye, alias wilayah dengan risiko sedang penularan virus corona pada hari ini.
Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan perhitungan 14 indikator oleh Satgas Covid-19 nasional selama sepekan belakangan.
Dibandingkan pekan lalu, skor yang diperoleh Kota Depok sedikit membaik yakni dari 1,94 menjadi 2,00 pada pekan ini.
"Kami mencoba menjalankan strategi secara konsisten yang sudah dirancang sejak awal kasus dengan penyesuaian-penyesuaian sesuai dinamika yang terjadi," ujar dia.
Hingga kemarin, Kota Depok mencatat total 8.365 kasus positif Covid-19, usai temuan 125 kasus baru kemarin. Jumlah kasus aktif/warga yang masih ditangani karena positif Covid-19 saat ini mencapai 1.219 pasien.
Baca juga: [UPDATE] Grafik 13 November: Total Kasus Covid-19 di Depok Capai 8.111
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.