Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepergok Curi Kotak Amal Masjid, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

Kompas.com - 16/11/2020, 13:42 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pencuri kotak amal Masjid Assuadah di Jalan Dasa II, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tertangkap dan babak belur dihajar massa hingga kritis, Senin (16/11/2020).

Laki-laki yang diperkirakan berumur 40 tahunan itu juga ditelanjangi dan diarak massa ke kantor RW setempat sebelum dibawa ke Polsek Kebayoran Baru.

Marbot Masjid Assuadah, Edo Kesrateti (46), mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat itu, masjid dalam kondisi sepi.

“Saya pikir dia (pelaku) awalnya musafir. Namanya di masjid kan bisa buat salat dhuha,” kata Edo saat ditemui di Masjid Assuada, Senin siang.

Baca juga: Lapor Polisi Mengaku Dibegal, Bocah 12 Tahun di Bekasi Ini Ternyata Maling Kotak Amal

Edo sempat melihat pelaku berpura-pura memasukkan uang ke kotak amal. Kemudian, pelaku pergi ke tempat wudu.

“Saya tegur, ‘Lagi libur, Pak?’, kemudian dia mencuci tangan seperti berwudu. Saya tadi lagi kencing,” ujar Edo.

Ketua pengurus Masjid Assuada kemudian juga menanyakan asal dan kegiatan pelaku.

Pengurus masjid lainnya curiga lantaran kotak amal sudah bergeser dan terbuka.

“Dari atas memang Pak Akhyar (ketua masjid) sudah curiga, bilang ke saya, itu kok ada orang bawa tas gede,” kata Edo.

Kemudian, Edo dan Akhyar menangkap pelaku, lalu menyiarkan kabar penangkapan maling lewat pengeras suara masjid.

Baca juga: Jemaah Bacok Imam Masjid Saat Shalat, Diduga Sakit Hati soal Kunci Kotak Amal

Setelah mendengar siaran lewat pengeras suara masjid, warga berdatangan.

“Warga datang dan memukul bertubi-tubi, lalu dibawa ke depan dan kantor RW. Ya warga ada yang mukul, menendang, memukul pakai selang,” tambah Edo.

Saat ini, pengurus masjid dipanggil ke Polsek Kebayoran Baru untuk dimintai keterangan.

Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Suprasetyo menerangkan, kondisi pelaku saat ini masih pingsan dan belum dimintai keterangan.

"Pelaku belum bisa dimintai keterangan karena masih pingsan dan dirawat di RS Polri Kramatjati," ujar Suprasetyo saat dikonfirmasi.

Baca juga: Komplotan Maling Kotak Amal Mushalla Al-Ikhlas Pondok Pinang Diduga Pakai Mobil Berpelat Palsu

Uang hasil pencurian kotak amal di dalam tas pelaku diperkirakan mencapai jutaan rupiah.

Kasus tersebut kini masih ditangani Polsek Kebayoran Baru.

"Kasus masih kami selidki terlebih dahulu menunggu kondisi korban," tambah Suprasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com