Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Kecamatan di Depok Kini Zona Oranye, Tak Ada Lagi Zona Kuning

Kompas.com - 18/11/2020, 13:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Semua kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat, kini berstatus zona oranye atau risiko sedang penularan virus SARS-CoV-2.

Hal itu terjadi usai dua kecamatan yang pada dua pekan sebelumnya berstatus zona kuning, yakni Cinere dan Cimanggis, kini telah beralih jingga pula.

Dari data penilaian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok yang diterima Kompas.com, skor yang diperoleh Kecamatan Cinere merosot dari 2,505 pada dua pekan lalu menjadi 2,293 pekan ini.

Sementara itu, skor Kecamatan Cimanggis turun tipis dari 2,503 menjadi 2,408.

Baca juga: [UPDATE] Depok Catat Lonjakan 205 Kasus Baru Covid-19 Sehari, Tertinggi dalam 1,5 Bulan

Pada penilaian sepekan terakhir, Kecamatan Beji menjadi zona oranye dengan skor terendah, yakni 2,00.

Di posisi teratas, Kecamatan Cipayung mendapatkan nilai tertinggi dengan skor 2,465.

Penentuan zonasi ini berdasarkan perhitungan skor dari 14 indikator kesehatan masyarakat, termasuk skor surveilans dan pelayanan kesehatan, bukan hanya berdasarkan jumlah kasus Covid-19.

Berikut rinciannya:

Indikator epidemiologi

  1. Penurunan jumlah kasus positif dan probable pada minggu terakhir sebesar minimal 50 persen dari puncak.
  2. Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar minimal 50 persen dari puncak.
  3. Penurunan jumlah meninggal kasus positif dan probable pada minggu terakhir sebesar minimal 50 persen dari puncak.
  4. Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar minimal 50 persen dari puncak.
  5. Penurunan jumlah kasus positif dan probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar minimal 50 persen dari puncak.
  6. Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar minimal 50 persen dari puncak.
  7. Persentase kumulatif kasus sembuh dari semua kasus positif dan probable.
  8. Laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk.
  9. Mortality rate kasus positif per 100.000 penduduk.
  10. Kecepatan laju insidensi per 100.000 penduduk.

Baca juga: Wisma Makara UI Depok Tampung OTG Covid-19 Mulai Pekan Ini

Data probable didapatkan dari data PHEOC untuk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS online.

Indikator surveilans kesehatan masyarakat

  1. Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama dua minggu terakhir.
  2. Positivity rate rendah (target minimal 5 persen sampel positif dari semua orang yang diperiksa).

Indikator pelayanan kesehatan

  1. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20 persen jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS.
  2. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20 persen jumlah ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com