Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: Perlindungan Anak Perlu Kerja Sama Sekampung

Kompas.com - 20/11/2020, 12:46 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyatakan, dalam melindungi anak-anak dari kekerasan, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, terutama dari masyarakat yang tinggal berdampingan dengan anak.

"Ibaratnya, perlindungan anak itu perlu kerja sama sekampung," ujar Seto saat dihubungi, Jumat (20/11/2020).

Hal tersebut disampaikan Seto menanggapi kasus pelecehan seksual terhadap anak yang baru-baru ini terjadi di salah satu ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang berlokasi di Meruya Utara, Jakarta Barat.

Pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu mengakui bahwa di masa pandemi, khususnya dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), anak-anak semakin terekspos berbagai bentuk kekerasan.

"Pandemi ini memang banyak menghasilkan banyak pelanggaran hak anak. Pelaku biasanya orang terdekat," kata dia.

Baca juga: Predator Anak di Meruya Utara: 20 Kali Lecehkan Bocah di RPTRA dengan Iming-iming Uang

Sebab, pada masa psbb, anak-anak tidak pergi ke sekolah seperti biasanya sehingga tidak ada pengawasan dari sekolah.

Sementara itu, orangtua dari anak biasanya sibuk bekerja.

Karena itu, Seto menegaskan bahwa perlu ada kerja sama dari masyarakat sekitar, termasuk pengurus rukun tetangga (RT) maupun rukun warga (RW).

"Pelibatan masyarakat dalam mengontrol itu penting. Perlindungan anak bisa dimulai dari RT. Berdayakan juga pengurus RT dan RW. Harus saling mengawasi. Buat kegiatan yang berguna untuk anak," tambah Seto.

Bahkan, Seto mengungkapkan bahwa diperlukan pembentukan seksi perlindungan anak dalam kepengurusan RT.

Baca juga: Polisi: Predator Anak di RPTRA Imingi Korbannya dengan Uang

Namun demikian, ia menegaskan bahwa komunikasi efektif di antara anak dengan orangtuanya tetap menjadi hal paling utama dalam mencegah kekerasan terjadi.

"Nomor satu harus kewaspadaan dan komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak," tambah Seto.

Dalam kasus pelecehan anak baru-baru ini, Seto juga mengingatkan agar korban segera mendapatkan perawatan yang diperlukan.

"Kita sering hanya fokus pada pelaku, tapi mohon jangan lupakan korban!" ujarnya.

Seto menyatakan bahwa dibutuhkan bantuan profesional untuk mendampingi anak dalam menjalankan terapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com