Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Korban Kekerasan Seksual di RPTRA Meruya Jalani Terapi

Kompas.com - 20/11/2020, 17:33 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja usia 14 tahun yang jadi korban pelecehan seksual oleh seorang petugas Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA  di Meruya Utara kini menjalani rehabilitasi di bawah bimbingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Hal tersebut disampaikan Lurah Meruya Utara, Zainuddin, Jumat (20/11/2020).

"Anak sudah direhab, sudah ikut konseling di KPAI," kata Zainuddin.

Zainuddin menambahkan, korban menjalani rehabilitasi tersebut bahkan sebelum pelaku berhasil ditangkap.

"Secara berkala dia terus dipantau perkembangannya," tambah Zainuddin.

Baca juga: Polisi: Predator Anak di RPTRA Imingi Korbannya dengan Uang

Zainuddin juga memastikan pihaknya telah memutus kontrak kerja tersangka pelaku berinisial ML (49) yang merupakan petugas honorer di RPTRA Meruya Utara.

"Kalau pelaku itu langsung kami putus kontrak, tapi kan ini yang kami khawatirkan ya si anak," ujar dia.

Untuk mencegah berulangnya kasus serupa, Zainuddin mengatakan bahwa pihaknya akan menghadirkan tim psikolog dalam seleksi petugas RPTRA.

"Kelurahan itu seleksinya sifatnya administratif, tapi wawancara seorang psikolog kan beda, akan digali lebih dalam. Psikolog itu akan menilai, untuk tahu pantaskah dia," ujarnya.

Ia mengatakan, keterlibatan psikolog dalam proses seleksi pengawai akan membantu mereka untuk memilih orang yang tepat. Pasalnya, ML selama ini dikenal sebagai orang yang santun sehingga tak ada yang menyangka ML dapat melakukan pelecehan terhadap anak-anak.

"Dia itu sangat berpotensi. Dia salah satu andalan di RPRA. Dia bagus. Sifatnya santun banget," ujar Zainudin.

Aksi ML pertama kali diketahui oleh orangtua korban. Ibunda korban menemukan pesan dari ML ke anaknya yang berisi ajakan untuk berhubungan seksual.

Ketika dimintai keterangan oleh ibunya, korban mengaku telah dilecehi ML sebanyak 20 kali di RPTRA Meruya Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com