Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Acara Maulid Nabi di Tebet Berbeda, yang Hadir Banyak

Kompas.com - 23/11/2020, 20:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, dia telah memenuhi undangan sejumlah acara Maulid Nabi yang digelar warga Jakarta di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Riza, dari seluruh acara Maulid Nabi yang didatanginya, semua tamu mematuhi protokol kesehatan. Namun situasi yang berbeda dilihat di acara Maulid Nabi di Tebet, Jakarta Selatan pada 13 November 2020 yang juga dihadiri pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

"Jadi memang yang di Tebet ada perbedaan dari tempat-tempat maulid yang lainnya. Di Tebet yang hadir cukup banyak dari yang pernah saya hadiri," kata Riza usai diperiksa polisi di Polda Metro Jaya, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Diperiksa Polisi 8 Jam Terkait Acara Rizieq, Wagub DKI Dicecar 46 Pertanyaan

Riza menambahkan, pada acara Maulid Nabi di Tebet itu para tamu secara umum memang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker.

"Tebet juga secara umum yang saya ketahui menggunakan masker, kemudian juga ada penjagaan, pengawasan dan sebagainya. Namun memang jumlahnya lebih banyak dari yang lain," katanya.

Riza sebelumnya mengatakan akan memberikan sanksi pada penyelenggara Maulid di Tebet yang menyebabkan kerumunan massa itu. Dia mengatakan, semua akan diberikan sanksi yang sama. Hanya saja masih perlu pemeriksaan orang-orang yang terkait dengan peristiwa kerumunan tersebut.

"Prinsipnya semua yang melanggar akan diberikan sanksi, jadi semua sedang dicek kembali semuanya, semua akan diberikan sanksi," kata Riza dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis pekan lalu.

Dia mengemukan, sanksi itu akan ditangani Satpol PP. "Nanti ada Satpol PP yang menangani yang lebih tahu sanksinya," tutur dia.

Riza hari ini dipanggil Polda Metro Jaya terkait acara itu dan kerumunan yang terjadi di Maulid Nabi serta pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Polisi dua kali memanggil Riza. Pada panggilan pertama pekan lalu, Riza tidak hadir karena punya kegiatan lain.

Riza hari ini menjalani pemeriksaan selama 8 jam, dari pukul 11.07 hingga 19.00 WIB.  Ada 46 pertanyaan dari 16 halaman yang dilontarkan penyidik kepada Riza.

Sebelum Riza, polisi juga sudah memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dimintai klarifikasi tentang kerumunan massa yang melibatkan Rizieq Shihab dan massa FPI.

Pemanggilan juga dilakukan terhadap Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu, Kepala KUA Tanah Abang, Bhabinkamtibmas, serta perangkat RT dan RW terkait. Polda Metro juga melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap panitia Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq pada Rabu, pekan lalu.

Kini setiadaknya sudah lebih dari 15 orang yang telah dimintai klarifikasi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com