Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Serbuan Karangan Bunga di Ibu Kota, Dukungan untuk Pangdam Jaya hingga Ahok-Djarot

Kompas.com - 24/11/2020, 16:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga kerap dijadikan medium untuk mengungkapkan perasaan bahagia hingga ungkapan duka ketika seseorang meninggal dunia.

Namun, kini masyarakat seringkali menggunakan karangan bunga sebagai media untuk mendukung maupun mengkritisi kebijakan pemerintah.

Masyarakat pun tak segan mengirim karangan bunga ke kantor-kantor pemerintahan.

Baca juga: AMAN Tak Merasa Kirim Karangan Bunga ke Kodam Jaya

Berikut enam serbuan karangan bunga di Ibu Kota yang menarik perhatian publik sejak 2017.

1. Karangan bunga ke Kodam Jaya

Senin (23/11/2020) kemarin, Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta di Cililitan, Jakarta Timur, dipenuhi karangan bunga.

Sejumlah karangan bunga yang berisi dukungan kepada TNI itu berasal dari berbagai elemen masyarakat.

Mereka mendukung langkah TNI mencabut sejumlah baliho yang dipasang simpatisan pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Baca juga: Ketika Penurunan Spanduk Rizieq Berbuah Dukungan, Karangan Bunga Penuhi Kodam dan Polda Metro Jaya...

Karangan bunga itu kemudian diletakkan berjejer menghiasi pagar Kodam Jaya, dari ujung utara hingga selatan.

"Bravo Pangdam Jaya. Terbaik untuk rakyat, terbaik untuk TNI," tulis kelompok yang menamakan diri sebagai Benteng NKRI dalam salah satu karangan bunga.

"Terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah bertindak tegas dengan mencabut baliho-baliho yang meresahkan masyarakat," tulis alumni ITS.

Menanggapi kiriman karangan bunga tersebut, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut dukungan dari masyarakat tidak hanya diperuntukkan bagi TNI saja.

"Ini untuk polisi juga, karena pada dasarnya, sebetulnya pencabutan baliho oleh polisi, dalam hal ini Satpol PP. Kami lakukan sama-sama," kata Dudung.

Baca juga: Markas Kodam Jaya Dipenuhi Karangan Bunga Setelah TNI Copot Baliho Rizieq Shihab

 Perlu diketahui, pencopotan baliho Rizieq di wilayah Jakarta memang diperintahkan langsung oleh Dudung.

Dudung menilai pemasangan baliho Rizieq dilakukan tanpa izin sehingga Satpol PP bersama TNI dan Polri bekerja sama menurunkan seluruh spanduk dan baliho bergambar Rizieq.

2. Karangan bunga untuk polisi

Mapolda Metro Jaya kebanjiran karangan bunga berisi dukungan terhadap Polda Metro Jaya yang mendukung langkah Kodam Jaya menurunkan paksa baliho Rizieq Shihab. ANTARA/HO Mapolda Metro Jaya kebanjiran karangan bunga berisi dukungan terhadap Polda Metro Jaya yang mendukung langkah Kodam Jaya menurunkan paksa baliho Rizieq Shihab.

Puluhan karangan bunga juga dikirim ke Mapolda Metro Jaya sebagai bentuk dukungan terhadap polisi yang ikut menurunkan baliho pemimpi FPI Rizieq Shihab di Jakarta dan sekitarnya.

"Kami bersama Kapolda Metro Jaya siap membersihkan dan menurunkan baliho yang merusak Kebhinekaan," demikian bunyi karangan bunga yang mengatasnamakan Forum Kebudayaan Nasional yang berada di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Baca juga: Mapolda Metro Dikirimi Puluhan Karangan Bunga Ucapan Dukungan Pencopotan Baliho Rizieq Shihab

Ada pula karangan bunga yang dikirim oleh paguyuban warga di Jakarta, akademisi, komunitas literasi, hingga kalangan artis Ibu Kota.

3. Karangan bunga kritik kebijakan Pemprov DKI

Sejumlah karangan bunga yang bertuliskan kekecewaan orangtua dan siswa atas PPDB jalur zonasi di DKI. Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2020)KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA Sejumlah karangan bunga yang bertuliskan kekecewaan orangtua dan siswa atas PPDB jalur zonasi di DKI. Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2020)

Tak hanya digunakan sebagai media untuk mendukung pemerintah, karangan bunga juga dijadikan media perantara memprotes kebijakan pemerintah, di antaranya sistem jalur zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com