JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan perubahan rute proyek kereta ringan light rail transit (LRT) Jakarta yang semula Velodrome-Manggarai menjadi Velodrome-Klender.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, usulan perubahan rute tersebut sesuai dengan rencana induk transportasi Jakarta.
Dia mengatakan, perubahan rute LRT diusulkan agar tidak mengganggu jalur perkeretaapian di Jakarta yang sudah menjadi backbone atau tulang punggung transportasi di Jakarta.
"Tentu (usulan) jaringan perkeretaapian di Jakarta juga harus menyesuaikan dengan rencana induk perkeretaapian nasional tadi," kata Syafrin saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Rute LRT Strategis Diserahkan ke Swasta, F-PDIP: Anies Kerja untuk Pemprov atau Swasta?
Dia mengatakan, rute Velodrome-Manggarai dihapus, kemudian dimunculkan rute baru usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni Velodrome-Klender.
"Kami juga di Jakarta menyesuaikan untuk rute Velodrome-Manggarai semula itu disesuaikan (Velodrome) ke arah timur, Klender, masuk ke Cawang," kata dia.
Syafrin mengeklaim perubahan rute tersebut sudah selaras dengan kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait Stasiun Manggarai yang akan dijadikan stasiun hub antarkota antarprovinsi, sehingga pembangunan rute Velodrome-Manggarai dihapus.
"Begitu kami selaraskan dengan Kemenhub, ada rencana Kemenhub untuk menjadikan Stasiun Manggarai menjadi hub antarkota antarprovinsi. Kami yang harus menyesuaikan," kata dia.
Baca juga: Ditargetkan Rampung 2022, Bagaimana Progress Proyek LRT Jabodebek?
Selain itu, proyek LRT dengan rute Pulogadung-Kebayoran Lama juga diubah menjadi rute Pulogebang-Joglo.
Sebab, rencana jalur LRT rute Pulogadung-Kebayoran Lama berimpitan dengan trase MRT Jakarta.
Dia mengatakan, saat ini usulan perubahan-perubahan rute LRT tersebut masih belum final dan masih dikaji.
"Dalam proses," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.