BEKASI, KOMPAS.com - Ady Siswanto (27) tengah sibuk bersama anak buahnya di bengkel yang berada di kawasan Gang Kicil, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Mereka memodifikasi dua rangka sepeda yang berdiri tegak.
Di sudut bengkel yang dinamai Patrikbike itu, terlihat tumpukan sepeda lain yang perlu dimodifikasi. Motor matik yang berdebu juga terlihat di sana.
Ady adalah pemilik bengkel yang khusus menerima kendaraan listrik.
Ia bisa memperbaiki semua jenis kendaraan listrik. Ia juga mampu mengubah sepeda manual menjadi sepeda listrik.
“Sehari bisa kerjakaan lima sampai tujuh kendaraan. Itu gabungan sama sepeda yang mau dimodifkasi, jadi tenaga listrik dan servis sepeda listrik,” kata dia saat ditemui di bengkelnya, Rabu (25/11/2020).
Bisnis yang dijalankan Ady terbilang sangat menguntungkan.
Selama pandemi saja, ia dapat meraup omzet sebesar Rp 300 juta sampai Rp 400 juta dalam sebulan.
Ia bisa meraup omzet sebanyak itu karena belum ada bengkel lain yang fokus memperbaiki atau memodifikasi kendaraan listrik.
“Omzet itu kami dapatkan pertengahan tahun ini ketika masa pandemi. Sekitar bulan tujuh (Juli) sampai bulan sepuluh (Oktober),” ujar dia.
Semua keberhasilan Ady bermula ketika ia membuka bengkel pertamanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, pada 2015.
Kala itu, Ady yang masih berstatus mahasiswa hanya menerima jasa servis sepeda listrik.
“Dulu awalnya saya sendirian, hanya terima jasa sepeda listrik yang suka dipakai ibu-ibu,” tutur Ady.
Seiring berjalannya waktu, Ady mendapat permintaan untuk memodifikasi salah satu sepeda pelanggannya menjadi sepeda listrik.
Ia pun tertantang untuk memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Baca juga: Mobil Listrik “Made In” Bekasi Unjuk Gigi, Karya Montir Bengkel dan Mahasiswa