Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Terbangkan Atap Warga di Cengkareng, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 26/11/2020, 22:01 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang menunjukkan adanya angin kencang di daerah Cengkareng Elok, Jakarta Barat pada Kamis (26/11/2020) sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Dalam video yang diunggah ulang oleh akun @cengkarengnews tersebut, terlihat bahwa angin kencang merubuhkan tenda pedagang di sekitar wilayah.

Barang-barang yang dijajakan di sebuah toko juga terlihat berjatuhan.

Prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Achmad Rifani, menyatakan bahwa angin kencang tersebut dipicu oleh keberadaan awan cumulonimbus.

"Berdasarkan pantauan citra radar, kami memantau adanya pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup signifikan antara pukul 15.00 hinga pukul 16.00 WIB di wilayah Jakarta Barat," jelas Achmad ketika dikonfirmasi.

Baca juga: Rizieq Shihab Dirawat di RS Ummi Bogor, Bima Arya Minta Dilakukan Swab Test

"Kemungkinan yang terjadi adalah angin kencang yang berasal dari awan tersebut," tambahnya.

Awan cumulonimbus sendiri merupakan awan penyebab hujan lebat yang terkadang mengakibatkan hujan es maupun hujan badai.

Awan ini biasanya terbentuk karena tekanan udara setempat lebih rendah dari biasanya.

Junita, seorang warga Cengkareng Elok yang menjadi saksi mata peristiwa menjelaskan bahwa angin kencang tersebut menerbangkan beberapa atap rumah warga.

"Sekitar jam 16.00 WIB ada angin kencang dan mengakibatkan beberapa rumah yang atapnya terbang. Ada angin yang sangat kencang. Setelah beberapa menit baru atap-atap berterbangan," ujar Junita.

Baca juga: Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Suami, Dian Mengaku Dendam 10 Tahun Dianiaya

Junita menjelaskan bahwa terpaan angin kencang berlangsung sekitar sepuluh menit.

Saksi mata lainnya, Abay yang juga mengunggah video angin kencang tersebut ke media sosial menyatakan bahwa angin awalnya datang tanpa disertai hujan lebat.

Setelah angin reda, barulah hujan turun di sekitar lokasi.

"Awalnya angin kencang dulu, setelah angin lalu hujan tapi enggak gede. Hanya gerimis saja," jelas Abay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com