JAKARTA, KOMPAS.com - MER-C menyayangkan sikap Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, terhadap Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, Bima Arya melakukan intervensi dan tekanan kepada Rumah Sakit Ummi yang merupakan tempat di mana Rizieq Shihab dirawat.
"Seharusnya Wali Kota Bogor memercayakan ini kepada rumah sakit dan tim medis yang menangani. Karena tim medis mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menangani pasien," kata Sarbini dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2020).
Dalam keterangan tertulis itu pula, MER-C dan Sarbini menyebut, perihal menyampaikan kondisi kesehatan adalah domain keluarga.
Baca juga: Buntut Masalah Tes Swab Rizieq Shihab, Dirut RS Ummi Dilaporkan ke Polisi
Bahkan, pihak rumah sakit atau dokter yang merawat tidak memiliki hak untuk menyampaikan tanpa seizin keluarga.
Hal ini agar semua pihak tidak membuat kegaduhan, menjaga privasi pasien dan memercayakan kepada tim medis.
Sebelumnya, Bima Arya menegur keras RS Ummi yang tidak mengetahui adanya kegiatan tes usap (swab) terhadap Rizieq Shihab.
Bima mengatakan, pihak rumah sakit seharusnya mengetahui siapa saja orang yang datang atau berkunjung.
Baca juga: Di Tengah Polemik Tes Swab, Rizieq Shihab Pergi Tinggalkan RS Ummi
"Kami tegur. Rumah sakit ini kan punya sistem, masa nggak tahu ada orang yang datang. Bisa di-swab tapi tidak diketahui. Saya, Kapolres, Dandim, masuk dicek, masa tim medis dari luar masuk untuk swab tidak ketahuan," ucap Bima, Sabtu (28/11/2020).
Ia juga menyatakan kesangsiannya atas tes swab yang dilakukan tim kesehatan dari MER-C terhadap Rizieq Shihab.
Soalnya, berdasarkan informasi yang diterima, sampel swab Rizieq telah dibawa ke laboratorium MER-C di Jakarta yang rupaya tidak terdaftar sebagai tempat rujukan Covid-19.
Dia juga meminta RS Ummi bersikap kooperatif dan terbuka. Jika kemudian terbukti ikut menutupi masalah itu, RS tersebut dapat dijerat pidana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.