Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Depok Disebut Paling Rawan Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 08/12/2020, 10:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) menerbitkan Indeks Kerumunan Massa dan Keterpaparan Virus yang menetapkan Kota Depok di Jawa Barat sebagai wilayah penyelenggara Pilkada 2020 dengan potensi penyebaran Covid-19 tertinggi se-Indonesia.

"Dari indeks yang kami formulasikan, didapatkan bahwa Pilkada Depok menepati urutan pertama wilayah yg paling rawan dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 dengan angka indeks 64,90 poin" kata peneliti Ideas, Fajri Azhari, melalui keterangan tertulis yang diterima Selasa (8/12/2020).

Baca juga: 1.098 Aparat Keamanan Dikerahkan Jaga TPS Pilkada Depok 9 Desember

Ia menjelaskan, angka indeks tersebut diformulasikan dari beberapa data yang diolah, seperti data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), luas wilayah, dan jumlah penduduk per daerah yang menghelat pilkada.

Data itu lalu diintegrasikan dengan data kasus aktif dan kasus meninggal akibat Covid-19 di masing-masing daerah itu.

Selain data tersebut, Ideas mengaku memperoleh informasi dari seorang tracer (orang yang melacak pasien kontak erat) di Depok.

Menurut tracer tersebut, kata Fajri, terdapat dinamika penanganan yang berbeda antara Depok dengan DKI Jakarta, di mana ada perlakuan yang menjadi penyebab dasar tinggi-rendahnya angka testing di kedua daerah tersebut.

“Pertama, kuota pemeriksaan swap dan PCR di Depok terbatas. Sebaliknya, kebijakan pemerintah DKI Jakarta agresif mencari kasus kontak erat tanpa membatasi kapasitas pemeriksaan," ungkapnya.

"Kedua, pasien kasus kontak erat di DKI Jakarta cenderung lebih terbuka untuk memberikan informasi status kesehatan (pasien Covid-19). Sementara, di Depok cenderung lebih introvert karena merasa malu dan didiskriminasikan dengan status Covid-19 yang dimiliki," ujar Fajri.

Di bawah Depok, ada Pilkada Kota Surakarta dengan angka indeks potensi penyebaran Covid-19 mencapai 62,90 poin, lalu disusul ada Pilkada Bandar Lampung dengan angka indeks 51,04 poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com