DEPOK, KOMPAS.com - Kubu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia belum berencana mengumumkan hasil penghitungan suara versi internal hingga saat ini.
Meskipun kubu lawan, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono sudah dua kali mendeklarasikan kemenangan berdasarkan penghitungan internal, kubu Pradi-Afifah menyatakan akan menunggu rekapitulasi manual KPU Kota Depok.
"Data-data yang kami miliki ini kan sementara masih dikumpulkan terus. Terkait dengan hasil akhir, menurut saya, tidak apa-apa kita tunggu saja sampai perhitungan selesai di KPU," jelas wakil ketua tim pemenangan Pradi-Afifah, Hendrik Tangke Allo pada Jumat (11/12/2020).
Ia mengaku menghormati penghitungan suara versi internal kubu Idris-Imam. Ia juga tak mempermasalahkan hasil hitung cepat lembaga survei yang mengunggulkan usungan PKS tersebut.
Baca juga: Pradi Klaim Menang di Sejumlah Kelurahan dan Kecamatan Depok Versi Data 40 Persen TPS
Namun, di sisi lain, Hendrik ogah membocorkan posisi Pradi-Afifah dalam penghitungan suara versi internal, apakah unggul atau tertinggal sementara.
Ditanya soal optimisme usungannya unggul pun, ia tak mau berkomentar banyak.
"Kalau saya sih, apa pun dalam menjalani segala sesuatu, harus optimis. Tapi bukan persoalan optimis atau tidak kalau persoalan hitung-menghitung, angka ini kan pada akhirnya akan sampai pada sebuah hasil atau keputusan," ungkapnya.
"Maka sambil kami menghitung di internal, kita juga akan menunggu hasil KPU seperti apa. Hasil KPU itu yang nanti akan kami bandingkan dengan hasil penghitungan suara kami," tambah Hendrik.
Baca juga: Idris-Imam Klaim Unggul di Pilkada Depok, Pradi: Tidak Masalah, yang Penting Hasil Resminya
Sebagai informasi, Pilkada Depok yang digelar kemarin menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP.
Sementara itu, Pradi Supriatna, kader Gerindra sekaligus wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak kompatriotnya itu.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 kursi di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.