Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok Diklaim Naik, KPU Sebut karena Persaingan Paslon yang Ketat

Kompas.com - 11/12/2020, 18:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok mengeklaim bahwa tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Depok 9 Desember lalu kemungkinan mencapai 60 persen.

Meski Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna mengaku belum bisa memberi angka pasti, namun capaian 60 persen lebih tinggi daripada partisipasi pemilih pada Pilkada Depok edisi sebelumnya.

Nana menengarai, naiknya partisipasi pemilih padahal dalam situasi pandemi disebabkan oleh persaingan yang ketat antara wali kota petahana Mohammad Idris versus wakil wali kota petahana Pradi Supriatna.

Baca juga: Pilkada Depok, Kubu Pradi-Afifah Enggan Umumkan Penghitungan Suara Versi Internal

"Yang pasti menurut saya kontestasinya nuansanya hangat, persaingannya ketat, saya pikir ini faktor yang memengaruhi," ujar Nana kepada wartawan, Jumat (11/12/2020).

"Kalau sosialisasi (mencoblos) oleh kita kan sudah maksimal. Seluruh jajaran bergerak, mau acara formal atau nonformal kita lakukan kegiatan sosialisasi," tambahnya.

Memang, di atas kertas, Pilkada Depok 2020 cukup sengit dari segi hitung-hitungan politik.

PKS yang sudah 15 tahun berkuasa di Depok berupaya menyongsong periode keempat kekuasaannya.

Meski begitu, PKS yang mengusung Idris dan kadernya, Imam Budi Hartono hanya bermodal koalisi partai dengan total 17 kursi di parlemen, yakni Demokrat dan PPP.

Sementara itu, lawannya adalah Gerindra dan PDI-P, dua partai raksasa yang sedang mesra di kancah nasional.

Baca juga: KPU Klaim Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok Saat Pandemi Malah Naik

Berbekal 33 kursi bersama Golkar, PKB, PAN, dan PSI, koalisi ini mengusung Pradi dan kader PDI-P Afifah Alia dengan jargon "Benahi Depok" untuk menggulingkan hegemoni PKS.

Dengan peta politik seperti itu, Pilkada 9 Desember lalu dianggap sebagai ajang pembuktian mesin partai PKS di Depok yang dianggap "kandang", meski dikeroyok koalisi gemuk dengan logistik besar.

"Kalau informasi dari beberapa pihak, menunjukkan partisipasi pemilih di atas 60 persen. Tapi kepastiannya nanti setelah kami pleno, baru kita tahu betul secara resmi partisipasinya berapa persen," ungkap Nana.

"Saya pikir kalau memang terbukti, kita bisa bilang ke beberapa pihak yang bilang bahwa partisipasi akan menurun dan angka golput meninggi, bisa terbantahkan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com