JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan bahwa seluruh sopir bus dan kondektur di terminalnya diwajibkan menjalankan tes urin mulai hari ini (18/12/2020).
Tes urin dilakukan menjelang libur akhir tahun yang biasanya menuai lonjakan penumpang.
"Tes urin pengemudi mulai hari ini, kerja sama dengan Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan puskesmas Kecamatan Jakarta Barat bergantian per hari," ujar Revi kepada Kompas.com, Jumat.
Revi menjelaskan bahwa per harinya sebanyak 200 pengemudi akan menjalankan tes urin.
Baca juga: Ini Prosedur yang Harus Dilakukan jika Ingin Mudik lewat Terminal Kalideres
"Kalau per hari busnya itu kira-kira ada 100, satu bus rata-rata dua sopir, berarti 200 pengemudi (jalani tes) per hari," ucap Revi.
Adapun, total pengemudi bus di Terminal Bus Kalideres mencapai lebih dari 2.000 orang.
"Jumlah seluruh armada yang tersedia itu kurang lebih 1.087, berarti 2000-an lebih sopir kalau kita hitung berdasarkan armadanya ya," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tes urin ini dijalankan guna memastikan keamanan perjalanan.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, 100 Bus Tambahan Disiapkan di Terminal Kalideres
Adapun, pengemudi yang menjalani tes urin diwajibkan menyertakan surat hasil tes rapid antigen.
Terkait penumpang bus, Revi mengaku belum ada lonjakan hingga hari ini.
Padahal jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertengahan Desember biasanya sudah diwarnai dengan kenaikan penumpang.
"Masih sepi (penumpang) ini," ucap Revi.
Revi menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya juga masih menunggu surat edaran dari Dinas Perhubungan terkait ata cara pelaksanaan diwajibkannya penyertaan surat bukti rapid test antigen bagi calon penumpang.
Namun demikian, Revi memastikan bahwa pihaknya telah mengimbau dan mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada selueuh penumpang.
"Kita lagi nunggu surat edaran dari kadishub bagaimana pelaksanaan. Karena ini kan penumpang baru tahu ini kan, berarti harus ada sosialisasi dulu," katanya.