Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2020, 07:06 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2020, hampir seluruh belahan dunia dihantui oleh pandemi Covid-19. Pandemi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu awalnya terdeteksi di China pada akhir Desember 2019, lalu dengan cepat menyebar luas ke berbagai negara.

Di Indonesia, virus tersebut mulai terdeteksi pada awal Maret 2020. Sebuah pesta dansa di Kemang menjadi pintu masuk kasus pertama Covid-19 di Tanah Air.

Diumumkan Jokowi

Kasus pertama Covid-19 di Tanah Air pertama kali diketahui publik dari pengumuman yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

Kepala Negara mengawali pengumumannya dengan menyampaikan bahwa ada warga negara Jepang domisili Malaysia yang belum lama datang ke Indonesia. Setelah kembali ke Malaysia, WN Jepang itu dinyatakan positif Covid-19.

"Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa, ditelusuri dan ketemu," kata Jokowi di teras Istana Merdeka, 2 Maret lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona

Jokowi menyebut WN Jepang itu kontak dengan seorang perempuan 31 tahun dan ibunya 64 tahun. Kementerian Kesehatan pun langsung melakukan uji laboratorium terhadap spesimen keduanya.

"Dicek, dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," katanya.

Menkes Terawan yang dalam kesempatan itu mendampingi Jokowi menyebut, kedua pasien positif tersebut berteman dekat dengan WN Jepang. Terawan bahkan menyebut WN Jepang tersebut berkunjung ke rumah pasien di Depok.

"Ini kan teman dekatnya, datangnya ke rumah dong. Di sini, di daerah Depok (rumahnya)," kata Terawan.

Acara dansa

Namun, pasien 2 (64) justru memberikan keterangan berbeda dari Menkes. Pasien 2 menegaskan, anaknya tak kenal dengan WN Jepang.

“Anak saya tidak kenal,” ucap pasien 2.

Pasien 2 mengatakan, anaknya menjadi pemanduacara dansa yang diselenggarakan di daerah Kemang. Kebetulan, saat itu ada seorang perempuan WN Jepang di acara tersebut.

“Sehabis acara itu, besoknya, anak saya menggigil seperti demam. Sempat periksa bolak-balik ke dokter, enggak sembuh juga. Sampai akhirnya kami berdua memeriksakan diri ke RS di Depok itu,” ucap dia.

Baca juga: Restoran Amigos Kemang Tempat WNI Tertular Corona Benarkan Ada Kegiatan Dansa

Pasien 2 juga menegaskan, ia dan anaknya lah yang meminta untuk dilakukan tes Covid-19. Permintaan ini diajukan setelah mereka mendapat kabar bahwa WN Jepang yang hadir di acara dansa dinyatakan positif Corona setelah ia tiba di Malaysia. Jadi, bukan hasil penelusuran kontak seperti yang disampaikan Presiden Jokowi.

"Atas inisiatif saya, kami minta kepada dokter untuk dilakukan tes virus corona saja. Terus terang kami khawatir terhadap diri kami," kata pasien kasus 2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com