JAKARTA, KOMPAS.com - Kandungan boraks ditemukan di produk kerupuk bawang dan mi kuning yang dijual di Gelael Swalayan, Tebet, Jakarta selatan, Senin (21/12/2020).
Temuan ini berdasarkan hasil tes cepat (rapid test) boraks dan formalin yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada kegiatan inspeksi mendadak oleh petugas gabungan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Selatan ke Gelael Swalayan.
"Ada kerupuk bawang jumlahnya ada 24 kantong yang mengandung boraks,” kata Kasudin KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan A. Sidabalok saat dikonfirmasi.
Baca juga: Rencananya Akan Dijual, Ini Duduk Perkara Paket Bansos Covid-19 yang Terbengkalai di Pulogadung
Selain kandungan boraks pada kerupuk bawang, petugas juga menemukan kandungan zat boraks dan formalin pada produk mi kuning.
"Jadi mi itu sudah mengandung boraks, mengandung formalin lagi, dua zat kimia yang berbahaya," kata Hasudungan.
Hasudungan mengatakan, seluruh produk kerupuk bawang dan mi kuning yang ditemukan kandungan zat boraks dan formalin di swalayan tersebut langsung ditarik dan dimusnahkan.
Sudin KPKP Jakarta Selatan menyita dan memusnahkan 24 bungkus kerupuk bawang masing-masing seberat 100 gram dan mi kuning sebanyak dua kilogram.
"Setelah dibikin berita acara, barangnya dimusnahkan, selanjutnya PPNS dan BPOM DKI Jakarta akan menindaklanjuti ke penyuplainya untuk diberikan teguran," kata Hasudungan.
Baca juga: Paket Bansos Covid-19 di Pulogadung Terbengkalai, Polisi : Kemensos Kelebihan Stok
Hasudungan menyebutkan, kerupuk bawang tersebut diproduksi oleh penyuplai asal Bogor, Jawa Barat.
Sementara itu, mi kuning dikirim dari Pasar Senen. Keduanya disebut sebagai industri rumahan.
Hasudungan menambahkan, pihaknya akan memastikan agar peredaran kedua produk pangan tersebut dihentikan dan ditarik dari pasaran.
Sementara itu, penjual kerupuk bawang dan mi kuning yaitu Gelael tidak mendapatkan sanksi. Menurutnya, Gelael tak hanya menjual produk-produk tersebut.
“Mereka kan tidak mengetahui produk tersebut mengandung bahan berbahaya,” ujar Hasudungan
Hasudungan meminta masyarakat mewaspadai adanya pangan mengadung bahan kimia seperti boraks dan formalin tersebut demi kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.