Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengular Lagi, Antrean Layanan Rapid Test Antigen di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 22/12/2020, 10:46 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.COM - Antrean panjang lagi-lagi memenuhi Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Panjangnya antrean pagi ini diduga terjadi karena membludaknya calon penumpang pesawat yang hendak melakukan rapid test antigen.

Dari pantaun Kompas.com, antrean mengular kurang lebih 100 meter. Kebanyakan, tiap calon penumpang itu sudah membawa koper atau tas masing-masing.

Tampak petugas Bandara Soekarno-Hatta yang juga dibantu oleh pihak kepolisian dengan seksama mengatur antrean tersebut agar berjarak dan tetap rapi.

Baca juga: Serba-serbi Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta: Biaya Lebih Murah hingga Terjadi Antrean Panjang

Tidak terlihat adanya calon penumpang yang terburu-buru atau meluapkan emosinya karena antrean yang sangat panjang.

Namun, terlihat beberapa orang yang duduk di troli bandara karena diduga kelelahan setelah berdiri menunggu antrean.

Putri, salah satu penumpang yang sempat terjebak di antrean panjang ini. Ia bersama suami, adik kadung, dan tiga anaknya, sudah berada di antrean sejak pukul 07.00 WIB.

"Tadi pagi saya sudah antre. Antreannya sudah lumayan panjang sejak pagi," ujar perempuan yang hendak menuju ke Banjarmasin.

Putri mengaku, ketiga anaknya tidak melakukan rapid test antigen yang sejatinya sudah diwajibkan mulai hari ini. Walau demikian, ia berada di antrean selama 2,5 jam.

Baca juga: Jangan Lupa, Mulai Hari Ini Penumpang Pesawat dan Kereta Api Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Test Antigen

"Sekitar jam setengah 10 saya sama yang lain dites (rapid test antigen). Ya nunggunya kira-kira 2,5 jam lah," jujurnya.

Usai melakukan rapid test, Putri lagi-lagi harus menunggu hasil tes cepat tersebut. Hingga saat ini, Putri belum mendapatkan hasil rapid test antigen miliknya, suami, serta adik kandungnya.

"Jadi ya total saya menunggu sampe sekarang kira-kira 3 jam lebih," paparnya.

Dalam kesempatan ini ia berharap, pihak Bandara Soekarno-Hatta mampu menyediakan petugas yang lebih banyak lagi. Serta, mempercepat keluarnya hasil rapid test antigen.

"Janjinya kan 15 menit yah. Ini kok kebetulan lebih dari 15 menit," tandasnya

Hingga saat ini, calon penumpang pesawat masih terus berdatangan untuk menunggu giliran mereka mendapatkan layanan rapid test antigen.

Di satu sisi, justru antrean calon penumpang yang menunggu hasil rapid test antigen tidak terlalu panjang. Hanya sekitar 40 orang yang menunggu di dalam Shelter Kalayang Terminal 2 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com