Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Krisis Masker di Awal Pandemi Covid-19 hingga Aksi Panic Buying

Kompas.com - 23/12/2020, 19:18 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2020 hampir berakhir dalam hitungan hari. Hampir seluruh negara di belahan dunia termasuk Indonesia masih dihantui oleh pandemi Covid-19.

Protokol kesehatan, salah satunya memakai masker digembar-gemborkan untuk mencegah penularan Covid-19.

Dari sosialisasi hingga pemberian sanksi dilakukan untuk mendisplinkan masyarakat untuk memakai masker.

Baca juga: Harga Masker Melonjak, Dinkes DKI: Orang Sehat Tak Perlu Pakai

Namun, pada awal perkembangan Covid-19, masker bukan sesuatu yang wajib dipakai. Masker hanya wajib dipakai oleh orang-orang yang sakit.

Di sisi lain, harga masker sempat mengalami pelonjakan harga. Masker diburu oleh masyarakat hingga pemerintah kalang kabut dan polisi bekerja ekstra keras untuk menangkap para penimbun masker.

Pemerintah Ikuti WHO

Penegasan masker untuk orang sakit dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pada awal Maret.

Terawan pada saat itu mengatakan, penggunaan masker hanya diperuntukkan bagi orang yang sakit.

Terawan menyebutkan, mereka yang sehat tidak perlu menggunakan masker.

"Yang sakit pakai masker, yang sehat tidak perlu pakai masker," kata Terawan saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020) malam.

Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Orang Sehat Pakai Masker 2 Lapis, Orang dengan Gejala Pakai Masker 3 Lapis

Ketentuan penggunaan masker pemerintah lakukan sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

WHO menegaskan bahwa mereka yang sehat tak perlu masker, kecuali melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan medis.

"Kecuali dia melakukan tindakan-tindakan di rumah sakit dan sebagainya sehingga dia memerlukan alat masker karena untuk menjaga sterilitas," kata Terawan. 

Bagi pemerintah saat itu, hal yang paling utama untuk menghindarkan diri dari serangan corona adalah imunitas tubuh.

Pengunjung meninggalkan toko usai memborong tisu toilet di Liverpool, Inggris, Senin (16/3/2020). Di tengah kepanikan wabah virus corona, selain kebutuhan pokok, tisu toilet menjadi salah satu barang yang paling diburu di banyak negara.AFP/PAUL ELLIS Pengunjung meninggalkan toko usai memborong tisu toilet di Liverpool, Inggris, Senin (16/3/2020). Di tengah kepanikan wabah virus corona, selain kebutuhan pokok, tisu toilet menjadi salah satu barang yang paling diburu di banyak negara.

Untuk menjaga imun tubuh, Terawan mengingatkan masyarakat untuk makan cukup, melakukan gerakan hidup sehat, dan juga menyehatkan pikiran.

"Itu merupakan langkah yang paling baik. Tidak ada di dunia ini yang lebih hebat, lebih bagus kecuali imunitas tubuh kita sendiri," kata Terawan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com