Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Tak Lagi Dipenuhi Antrean Pengguna Layanan Rapid Test Antigen

Kompas.com - 24/12/2020, 09:09 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Calon penumpang pesawat yang hendak melakukan rapid test antigen di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta semakin sepi pada Kamis (24/12/2020) pagi.

Tak seperti hari-hari sebelumnya, antrean panjang terpantau sudah tidak memenuhi Shelter Kalayang Terminal 2.

Shelter ini merupakan salah satu tempat yang disediakan oleh Bandara Soekarno-Hatta bagi calon penumpang pesawat yang hendak melakukan rapid test antigen.

Terpantau sekitar pukul 08.30 WIB, antrean yang ada hanya diisi sekitar 6 hingga 8 orang pada pagi ini. Kebanyakan, mereka duduk di kursi yang disediakan sembari menunggu giliran untuk melakukan rapid test.

Sementara itu, calon penumpang pesawat yang menunggu hasil rapid test mereka terlihat cukup banyak. Ada sekitar 30 orang yang menunggu di bagian dalan Shelter Kalayang Terminal 2 ini.

Baca juga: Ingat, Calon Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Wajib Bawa Hasil Rapid Test Antigen

Bila pada hari-hari sebelumnya masih ada yang membawa hasil rapid test antibodi dan mendapat penolakan dari pihak bandara, hari ini Kompas.com belum menemukan satu pun calon penumpang yang telanjur membawa hasil rapid test antibodi.

Seperti salah satu calon penumpang pesawat, Prananta, misalnya. Ia mengaku telah mengetahui aturan terkait kewajiban membawa hasil rapid test antigen.

"Dari kemarin belum sempat rapid test sama sekali. Baru rapid test (antigen) sekarang ini," ujar pria yang hendak menuju Pontianak ini.

Prananta sendiri sebenarnya memiliki jadwal penerbangan pukul 14.30 WIB nanti. Namun, ia datang untuk melakukan rapid test antigen sedini mungkin karena menghindari antrean panjang.

"Kemarin-kemarin kan di berita banyak yang bilang kalau rapid test (antigen) di bandara ramai. Sebenarnya mau menghindari keramaian, tapi ya ternyata ini sama sekali enggak ramai ya," terangnya.

Baca juga: YLKI: 60 Persen Orang yang Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta Bukan Penumpang Pesawat

Perihal sepinya antrean yang ada juga dikonfirmasi oleh salah seorang petugas bandara yang berjaga. Pria yang enggan menyebutkan namanya ini mengatakan, antrean tak kunjung ramai juga.

"Dari tadi juga cuman segini-segini aja. Malahan yang lumayan ke isi bangkunya itu di antrean dalam (penunggu hasil rapid test antigen)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com