Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diingatkan Tak Kumpul-kumpul Usai Ibadah Natal di Gereja

Kompas.com - 24/12/2020, 20:10 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengatakan bahwa usai melaksanakan ibadah perayaan natal, masyarakat diimbau untuk tidak berkumpul dan langsung pulang ke rumah masing-masing.

Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya kerumunan.

"Tidak boleh ada kerumunan ngumpul-ngumpul itu, (setelah ibadah) langsung pulang," ujar Tamo ketika dihubungi Kamis (24/12/2020).

"Kita sudah sepakat dengan pengurus gereja, langsung pulang enggak boleh ada kerumunan," tambahnya.

Baca juga: Dibatasi 50 Orang, Ini Jadwal Ibadah Natal di Gereja Immanuel Jakarta

Sementara, sebelum melaksanakan ibadah, warga diimbau untuk mendaftarkan dirinya terlebih dahulu kepada pengurus Rukun Tetangga (RT) yang berada di gereja.

Apabila tidak terdaftar, jemaah dipersilakan mengikuti ibadah melalui live streaming yang telah disediakan oleh masing-masing gereja.

"Kalau enggak terdaftar mereka live streaming," jelas Tamo.

Di setiap gereja pun telah disiapkan satuan tugas Covid-19 sehingga dapat memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

Selain kapasitas maksimal gereja dikurangi, jemaah yang melakukan ibadah secara langsung pun harus menaati protokol kesehatan, baik mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

Baca juga: Natal 2020, Gereja Katedral Angkat Tema Nusantara dan Kebhinekaan

Di samping itu, Tamo menyampaikan bahwa pihak Satpol PP akan berjaga-jaga di lokasi yang berpotensi menimbulkan keramaian.

Jika terdapat kerumunan, pihak Satpol PP akan langsung membubarkannya.

"Kita fokus mengusir kerumunan," ujarnya.

Salah satu titik di Jakarta Barat yang dijaga adalah Kota Tua.

Pasalnya, dari tahun ke tahun, Kota Tua menjadi destinasi favorit warga untuk menghabiskan hari libur natal maupun tahun baru.

Di Kota Tua, Tamo menyatakan pihaknya menyiagakan sebanyak 100 orang personel untuk berjaga-jaga pada malam natal ini.

"Natal 100 orang. Nanti tahun baru akan 200 orang personel," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com