JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengaku prihatin dengan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Ia pun memprediksi kasus Covid-19 di Jakarta akan terus meningkat sampai awal tahun depan.
"Kita harus segera menekan penularan. Kalau tidak, minggu depan, awal Januari, kita bisa dapat kado tahun baru yang dahsyat," kata Pandu kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
Pandu mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya sudah diprediksi. Kenaikan ini, menurut dia, disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca juga: Tren Covid-19 di Jakarta Memburuk, 4 Kali Lonjakan dalam Sepekan
Namun, pada intinya, penularan itu disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat yang disebabkan berbagai kebijakan pemerintah, mulai dari penyelenggaraan pilkada hingga pembiaran kerumunan.
Di sisi lain, penanganan berupa testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan pemerintah juga tidak optimal.
Begitu juga sosialisasi gerakan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, dinilai belum maksimal.
"Masih sangat jauh dari optimal," ujarnya.
Ia menilai, kasus Covid-19 akan kembali naik awal tahun depan karena pemerintah membiarkan masyarakat untuk bepergian. Syarat tes antigen yang diberlakukan sejumlah daerah dinilai tak akan terlalu efektif.
"Tes antigen, pelayanannya enggak siap. Enggak terencana dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Atasi Peningkatan Kasus, Dinkes DKI Berencana Tambah RS Rujukan Covid-19
Dengan kondisi seperti ini, Pandu berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menambah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk bersiap menghadapi kondisi terburuk.
"Jakarta itu rumah sakitnya banyak banget. Tinggal menunjuk RS khusus Covid-19 sudah lega," kata dia.
Kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat jelang akhir tahun 2020.
Bahkan, tercatat lonjakan tertinggi kasus harian Covid-19 di Ibu Kota pada Jumat (25/12/2020) kemarin.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tercatat penambahan 2.096 kasus pada Jumat kemarin.