JAKARTA, KOMPAS.com - “Tentu sangat sedih sekali karena istri saya meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Dia masih membutuhkan seorang ibu,” ujar Rahmat Hidayatullah, suami Pingkan Lumintang (30) sambil menahan tangis dalam tayangan Youtube TV One.
Rahmat tak kuasa begitu ditanya harapan terkait para pelaku yang menyebabkan istri tercintanya tewas dalam kecelakaan di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (25/12/2020) pukul 11.00 WIB.
Istrinya tertabrak mobil Toyota Innova dengan nomor pelat B 2159 SIJ yang dikendarai oleh Aiptu Imam Chambali, anggota Kesatuan Pengamanan Obyek Vital Polda Metro Jaya keluar dari dari separator jalan.
Baca juga: Menanti Profesionalisme Polisi dalam Kasus Kecelakaan Maut di Pasar Minggu...
Dalam kecelakaan di Pasar Minggu, Pingkan terpental hingga satu meter.
Pingkan mengalami luka pada bagian kepala sampai mengeluarkan darah, kaki kanan patah tulang, dan meninggal dunia.
Rahmat sempat tak kuasa menceritakan sosok Pingkan. Ia menyebutkan, istrinya tak hanya bekerja untuk membantunya mencari nafkah, melainkan juga membantu orangtua Pingkan.
Penghasilan Pingkan setiap bulan, juga dibagi untuk orangtua.
“Bukan hanya bantu rumah tangga saya, Dia juga untuk menghidupi, memberikan ke ibunya juga. Karena ibunya itu, ibu rumah tangga juga. Makanya penghasilannya itu kadang bagi ke saya, bagi ke ibunya,” ujar Rahmat.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Pasar Minggu Libatkan Polisi, Kompolnas Minta Penyidik Profesional
Rahmat mendapatkan kabar istrinya tewas dari orang yang tak dikenal. Kabar duka masuk ke akun Instagram milik Rahmat.
“Saya sendiri dapat kabar dari seseorang melalui media sosial mengabarkan ada kecelakaan di Pasar Minggu. Dia menanyakan apa benar ini, KTP yang dia kirim melalui foto, itu benar istri saya. Saya bilang iya,” ujar Rahmat.
Rahmat sempat mengecek kabar ke kantor istrinya. Ia bertanya apakah istrinya sudah sampai kantor.
“Ternyata rekan kerja pun belum tahu kondisi istri saya. Sampai saat itu belum sampai. Harusnya masuk kerja jam 12.00 WIB,” ujar Rahmat.
Rekan kerjanya pun langsung mencari tahu kabar Pingkan. Sementara itu, Rahmat langsung menuju Pasar Minggu.
“Saya belum tahu pasti itu kabarnya. Saya langsung ke TKP. Di tengah jalan, saya dikabari istri saya dibawa ke RS Fatmawati. Setelah itu saya ke Fatmawati, di sana saya lihat istri sudah meninggal,” lanjut Rahmat.
Baca juga: Cerita Suami Cari Tahu Kabar Istrinya yang Tewas dalam Kecelakaan di Pasar Minggu
Di tengah perjalanan dari Depok ke Rumah Sakit Fatmawati, Rahmat mengatakan banyak menerima panggilan telepon masuk.