Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Puskemas di Tangsel Jadi Lokasi Transit Pasien Covid-19, Pelayanan Kesehatan Dialihkan

Kompas.com - 30/12/2020, 13:11 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengalihfungsikan tujuh Puskesmas di setiap kecamatan untuk menjadi lokasi transit pasien Covid-19.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, setiap puskesmas akan memiliki 10 tempat tidur untuk mengisolasi pasien positif Covid-19.

"Ini setiap puskesmas kita siapkan 10 tempat tidur. Ada tujuh puskesmas, di setiap kecamatan satu puskemas," ujar Benyamin saat ditemui di kawasan Pamulang, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Pemkot Tangsel Berencana Tambah 150 Tempat Tidur di Rumah Lawan Covid-19

Menurut Benyamin, pasien tersebut akan dirawat selama menunggu proses pencarian kamar isolasi di rumah sakit rujukan maupun pusat karantina.

"Kami siapkan sebagai tempat transit pasien Covid-19 sebelum dirujuk atau mendapatkan kamar," ungkapnya.

Tujuh lokasi transit pasien Covid-19 tersebut antara lain Puskesmas Pondok Betung di Kecamatan Pondok Aren, Puskesmas Lengkong Wetan di Serpong dan Puskesmas Pondok Jagung Kecamatan Serpong Utara.

Baca juga: Satgas Covid-19 Soekarno-Hatta: Banyak WNA Tak Tahu Aturan Karantina

”Di Kecamatan Setu ada di PKM Keranggan, di Kecamatan Pamulang ada di PKM Pamulang dan terakhir di Kecamatan Ciputat ada di PKM Kampung Sawah,” kata dia.

Menurut Benyamin, Puskesmas yang dijadikan lokasi transit pasien Covid-19 itu untuk sementara tidak lagi memberikan pelayanan kesehatan secara umum.

Masyarakat yang membutuhkan pengobatan akan diarahkan petugas ke Puskesmas terdekat di masing-masing kecamatan.

Baca juga: Dari Luar Negeri Masuk Indonesia, Penumpang Transit Keluhkan Aturan Wajib Karantina

"Pasien biasa kami alihkan ke Puskemas terdekat. Contoh di Pamulang ini bisa ke Pamulang Timur, yang terdekat pokoknya," ungkapnya.

Adapun tujuh Puskesmas tersebut akan menampung dan merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sampai mendapatkan kamar isolasi di rumah sakit rujukan maupun pusat karantina.

Sehingga, pasien tersebut tidak perlu menjalani isolasi di rumah dan bisa lebih mudah dipantau oleh petugas kesehatan.

"Jadi kami siapkan sebagai tempat transit pasien Covid-19 sebelum nantinya dirujuk atau mendapatkan kamar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com