JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menciptakan sebuah perahu rakitan dari barang bekas.
Perahu rakitan itu dibuat dari jeriken, papan, dan batangan besi yang dilas.
Perahu rakitan itu diberikan kepada ketua RW untuk mengevakuasi warga saat terjebak banjir.
Camat Mampang Prapatan Jaharuddin memberikan apresiasi atas inovasi tersebut.
Menurut dia, pembuatan perahu ini tindak lanjut dari pimpinan untuk membentuk Kampung tangguh bencana di lokasi-lokasi yang rawan bencana di Kelurahan Bangka.
"Di mana di Kelurahan Bangka terdapat titik-titik rawan bencana, ada tiga titik bencana banjir, khususnya ada di RW 002, RW 003, dan 004 di mana dari masing-masing RW ini ada satu RT yang paling terdampak," ujar Djaharuddin dalam keterangan tertulis, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Waspada Potensi Banjir dan Karhutla 2021, Ini Daftar Wilayahnya
Menurut Djaharuddin, perahu rakitan ini adalah bentuk bantuan yang bisa diberikan khususnya Kelurahan Bangka terhadap lokasi-lokasi yang rawan banjir.
Perahu rakitan diharapkan bisa jadi sarana evakuasi di tengah lokasi yang padat hunian sehingga menyulitkan dalam evakuasi.
"Nah itu teman-teman petugas PPSU membuat semacam kreasi atau inovasi ya, kalau bisa dikatakan teknologi tepat guna yang kreasi sendiri dari pemanfaatan barang-barang bekas ya, sehingga membentuk semacam perahu kecil, yang fungsinya mungkin sama dengan perahu aslinya," tutur Djaharuddin.
Baca juga: Sempat Dilanda Banjir Awal 2020, Kawasan Pondok Bahar di Tangerang Kini Dipasang Tanggul
Sementara itu, Lurah Bangka Nofia Enita menambahkan, pemberian perahu tersebut merupakan bentuk antisipasi dalam menghadapi musim hujan terhadap lokasi yang rawan banjir.
Adapun upaya-upaya dalam mengantisipasi musim penghujan, lanjut Nofia, telah dilakukan pengerukan saluran dan kali serta melakukan kerja bakti tiap minggunya.
"Kami memberikan sebanyak tiga perahu rakitan untuk RT 003/002, RT 012/003, dan RT 011/004. Untuk RT 012/004 kami memberi pelampung dan tambang karena jalur evakuasinya kecil," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.