Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di Tangsel dan Bayang-bayang Lonjakan Kasus Setelah Liburan

Kompas.com - 31/12/2020, 07:52 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) telah mewacanakan penambahan ruang perawatan atau kamar isolasi untuk penanganan pasien Covid-19.

Langkah itu diambil karena pusat karantina pasien dan rumah sakit rujukan Covid-19 hampir penuh dan tidak mampu lagi menampung pasien.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, tingkat hunian atau okupansi rumah sakit maupun pusat karantina pasien Covid-19 sudah mencapai 91 persen.

Dengan begitu, hanya tersisa sekitar 9 persen tempat tidur untuk mengisolasi pasien Covid-19 yang tersedia saat ini.

Baca juga: Tangsel Kembali Zona Merah, Wakil Wali Kota Sebut Disiplin Protokol Kesehatan Merosot

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel Deden Deni mengatakan, ruang ICU khusus penanganan Covid-19 sudah terisi seluruhnya dan tidak tersedia untuk pasien baru.

Di tengah krisis ketersediaan ruang perawatan pasien ini, Tangsel masih harus menghadapi penambahan kasus positif Covid-19. Ditambah lagi, ada ancaman terjadinya lonjakan kasus pascalibur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Sehingga, penambahan kamar (isolasi pasien Covid-19) harus dilakukan," ujar Benyamin saat diwawancarai, Rabu (30/12/2020).

150 tempat tidur baru di Rumah Lawan Covid-19

Untuk menambah daya tampung ruang perawatan pasien, Pemkot Tangsel telah merencanakan penyediaan 150 tempat tidur baru di Rumah Lawan Covid-19.

Koordinator Bidang Penanganan Satgas Covid-19 Tangsel Suhara Manulang menjelaskan, sebanyak 150 tempat tidur itu nantinya akan berlokasi di tenda yang dibangun di area belakang bangunan Rumah Lawan Covid-19.

Baca juga: Keterisian Pusat Karantina dan RS Rujukan Covid-19 di Tangsel Capai 91 Persen

"(Total) 150 tempat tidur itu menjadi satu kesatuan di kawasan pertanian terpadu, tapi konsepnya seperti konsep tenda," ujar Suhara, Rabu.

Dengan demikian, pusat karantina milik Pemkot Tangsel itu ke depannya bakal mampu menampung hingga 300 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Suhara, Pemkot Tangsel menargetkan tenda dan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 itu bisa beroperasi paling lambat pertengahan Januari 2021.

"Jadi target Ibu (Wali Kota Tangsel) Airin, pertengahan Januari sudah mulai beroperasi," ungkap Suhara.

Operasikan rumah sakit rujukan baru

Selain menambah ketersediaan tempat tidur di pusat karantina, Pemkot Tangsel juga berencana menambah lagi rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayahnya.

Benyamin menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Umum Pakulonan, di kawasan Serpong Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com