JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual kacang kedelai di Kampung Tempe, Sunter, Jakarta Utara, Andreas (31) mengaku bahwa hingga kini, Senin (4/1/2021), kenaikan harga kacang kedelai masih terjadi sejak akhir tahun lalu.
"Kenaikan sekarang masih stabil, tapi enggak terlalu signifikan, naiknya sekitar 20 persen dari harga sekitar Rp 7.000 sampai Rp 9.000 per kilogram," kata Andreas saat dijumpai di lokasi.
Menurut Andreas, melonjaknya harga kacang kedelai bisa jadi disebabkan karena adanya pembatasan importir kedelai ke Indonesia.
"Karena ada pembatasan importir, mungkin dari negara asalnya itu mereka membatasi, sehingga di Indonesia itu mengalami pengurangan," sambungnya.
Baca juga: Ironi Indonesia, Negeri Tahu-Tempe, Tapi Kedelainya Impor dari AS
Kenaikan harga kedelai membuat banyak produsen tempe dan tahu sempat mogok produksi selama tiga hari yakni pada 1-3 Januari 2021.
Andreas menyebut selama tiga hari itu penjualan di tokonya sempat menurun meski tak signifikan.
Dalam satu hari, biasanya Andreas menjual 30 ton kacang kedelai kepada produsen tempe di wilayah Sunter, Kemayoran dan sekitarnya.
"Penjualan sempat menurun tapi sekarang udah stabil per hari ini. penjualan di sini sampai 30 ton per hari, turun nggak terlalu signifikan sih," ucap Andreas.
Baca juga: Mentan Sebut Butuh 200 Hari Buat Genjot Produksi Kedelai Lokal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.