Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Klaim Siap Jalankan Vaksinasi Covid-19, tapi Tunggu Arahan Pusat dan Provinsi

Kompas.com - 07/01/2021, 19:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeklaim jajarannya sudah mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk menjalankan program penyuntikan vaksin Covid-19.

Ia menyebutkan, pihaknya tinggal menunggu arahan berikutnya dari jajaran yang lebih tinggi.

"Kami, daerah, tentunya kami sudah mempersiapkan sarana-prasarana, tempat, dan termasuk tenaga kesehatan untuk program ini," kata Idris melalui keterangan video kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

"Terkait dengan imunisasi/vaksin, kami akan mengikuti arahan pemerintah (pusat) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, karena mengenai sasaran siapa saja yang divaksin dan kapan waktu vaksinasi, semua diatur oleh pemerintah," lanjut dia.

Baca juga: Sengkarut Selisih Kasus Covid-19, Depok Sudah Minta Rekonsiliasi Data Sejak Oktober 2020

 

Sebelumnya, Pemkot Depok sudah menyelenggarakan simulasi penyuntikan vaksin di Puskesmas Tapos, Oktober 2020.

Simulasi itu dipantau langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Kala itu, Pemkot Depok juga sudah memetakan sasaran vaksinasi Covid-19 sekitar 290 ribu orang secara merinci.

Namun, desain vaksinasi disebut sudah berubah mengikuti arahan terkini dari pemerintah pusat.

"Saat ini untuk vaksin distribusi waktunya, sasaran, ditentukan pemerintah pusat. Tapi nakes (tenaga kesehatan) adalah prioritas pertama. Untuk lainnya, salah satunya melalui data-data di BPJS, rencananya begitu," ucap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, secara terpisah, Kamis.

Baca juga: Wali Kota Pertanyakan Status Siaga 1 Covid-19 untuk Depok dari Ridwan Kamil

"Sehingga, berapa untuk Depok dan lain-lain, kami masih menunggu juga. Saat ini belum tahu berapa (jumlah warga yang akan divaksin pada tahap pertama). Dulu kan ada desain yang akan menerima vaksin, misalnya 60 persen jumlah populasi, lalu untuk tahap awal 20 persen dulu, tapi sekarang rencana itu berubah dengan metode yang saya sampaikan tadi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com