Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tudingan Warganet soal Rekayasa pada Blusukan Risma dan Fakta di Lapangan

Kompas.com - 08/01/2021, 09:18 WIB
Ivany Atina Arbi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak informasi miring beredar di media sosial terkait blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) di jalan protokol Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat pada 4 Januari ini.

Pemilik toko poster dituding menyamar sebagai tunawisma

Di antara kabar miring tersebut adalah tudingan warganet tentang seorang pria pedagang poster yang menyamar sebagai tunawisma yang ikut andil dalam aksi blusukan "setingan" menteri sosial tersebut.

Isu soal setingan dan penyamaran itu ditulis akun Twitter @Andhy_SP211 pada 6 Januari, dan sudah di-retweet setidaknya oleh 160 kali.

Dalam narasi kicauan tersebut, terkesan bahwa aksi blusukan yang dilakukan mantan Wali Kota Surabaya sekaligus politisi PDI-P itu adalah rekayasa.

Gembel ternyata bisa menjadi profesi yang menguntungkan, bisa ikut drakor tanpa casting pastinya,” tulis akun @Andhy_SP211.

Dalam twitnya, Andi menyertakan foto seorang tunawisma berambut putih, bertopi hitam dan memakai masker yang bertemu dengan Risma di Jalan Sudirman-Thamrin.

Ada juga tangkapan layar dari sebuah unggahan akun Facebook yang bernama Adhe Idol.

Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih/ubanan itu saya sepertinya kenal. Itu tukang jualan poster Soekarno. Memang dia orang PDI-P. Lokasi jualannya di Jalan Minangkabau, Manggarai. Selain itu dia jualan es kelapa muda juga. Terciduk juga,” tulis Adhe Idol.

Wah bocor nih scenario,” tulis akun Yuli Widyaningsih menanggapi.

Ketika Kompas.com telusuri ke lapangan untuk menemukan fakta, didapati bahwa orang yang disebut sebagai penjual poster memang benar ada. Dia adalah Doni BK, yang dituding akun Adhe Idol menyamar sebagai tunawisma.

Nur Saman (69), sosok gelandangan yang disebut ditemui Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan diabadikan dalam sebuah foto. Nur Saman sehari bekerja sebagai pemulung dan serabutan di sekitar Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Nur Saman (69), sosok gelandangan yang disebut ditemui Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan diabadikan dalam sebuah foto. Nur Saman sehari bekerja sebagai pemulung dan serabutan di sekitar Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Doni BK merasa dirugikan dengan tuduhan yang dilancarkan oleh akun @Andhy_SP211 di Twitter. Ia mengaku anaknya di-bully di media sosial sampai anak itu menangis.

"Anak keempat itu di-bully lewat medsos. Dibilang (menyamar sebagai tunawisma), biar jualannya laku. Katanya pencitraan,” ujar Doni saat ditemui di tokonya di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2021) kemarin.

"Di Twitter dibilang jago setingan, padahal itu orang tidak tahu kebenarannya," imbuhnya.

Menurut Doni, sosok tunawisma yang fotonya beredar di media sosial dan bertemu dengan rombongan Risma adalah Nur Saman.

Baca juga: Ayahnya Disebut Jadi Pemulung Saat Bertemu Risma, Anak Pemilik Toko Poster Di-bully Sampai Menangis

Doni menunjuk lokasi keberadaan Nur Saman. Saat ditemui Kompas.com, Nur Saman sedang duduk di pinggir kali di Jalan Minangkabau, kemarin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com