Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasudin KPKP Pastikan Cabai di Jakarta Utara Bebas dari Bahan Pewarna Semprot

Kompas.com - 08/01/2021, 12:58 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara telah melakukan pemantauan terhadap cabai di seluruh pasar wilayah Jakarta Utara.

Kegiatan itu dilakukan sebagai antisipasi terkait isu adanya cabai palsu atau cabai yang diberi bahan pewarna dengan cat semprot.

Dari hasil pemantauan tersebut, Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto memastikan bahwa cabai yang beredar di Jakarta Utara bebas dari bahan pewarna.

"Kita memantau seluruh pasar di Jakarta Utara dan kita pastikan tak ada cabai yang terkontaminasi bahan pewarna," kata Unang saat ditemui di Pasar Swalayan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Tinjau 20 Pasar, Sudin KPKP Jaksel Pastikan Tak Ada Cabai yang Disemprot Cat

Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto pastikan cabai yang beredar di Jakarta utara bebas dari bahan pewarna, ditemui di pasar swalayan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (8/1/2021).KOMPAS.COM/ IRA GITA Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto pastikan cabai yang beredar di Jakarta utara bebas dari bahan pewarna, ditemui di pasar swalayan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Petani Asal Temanggung Warnai Cabai Rawit, Kades: Saya Minta Maaf kepada Masyarakat

Unang menuturkan, kondisi cabai di pasar-pasar tersebut dinilai tidak memiliki ciri-ciri cabai yang diberi bahan kimia.

"Kami ke lapangan itu melihat cek langsung di lapangan, kita bisa melihat bentuk fisiknya apabila ada cabai yang dikasih zat pewarna, kita tahu pasti lengketnya itu berbeda," tutur Unang.

"Tetapi dari hasil pengamatan kami pada saat pengawasan di lapangan memang kondisi eksistingnya dan faktanya memang tidak ditemukan adanya cabai dengan bahan kimia," lanjutnya.

Pemantauan stok cabai ini dilakukan di 23 pasar dari enam kecamatan se-Jakarta Utara, sejak Minggu (3/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com