Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok: PPKM Atasi Kesulitan Sinergi Kebijakan Penanganan Covid-19 Antardaerah

Kompas.com - 08/01/2021, 13:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris, menganggap kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM, sebelumnya disebut PSBB Jawa-Bali) dapat mengatasi kesulitan sinergi antardaerah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, PPKM akan diterapkan di beberapa kota dan kabupaten di Jawa-Bali, termasuk di dalamnya Jabodetabek, mulai Senin (11/1/2021).

"Kebijakan ini merupakan sebuah jawaban dari masalah yang dihadapi saat ini, terutama sulitnya mensinergikan kebijakan antardaerah dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19," kata Idris melalui keterangan video pada kanal YouTube pribadinya, Kamis (7/1/2021).

"Kehadiran kebijakan ini jadi simpul integrasi kebijakan dan tindakan antardaerah dalam melakukan pembatasan kegiatan di masa pandemi," imbuhnya.

Baca juga: Apresiasi PPKM, Wali Kota Depok Akan Segera Bikin Aturan Turunan

Sinergi kebijakan antardaerah, apalagi di Jabodetabek, diperlukan sebab mobilitas penduduknya amat dinamis, baik bergeraknya warga dari kota-kota penyangga ke Jakarta maupun sebaliknya.

Idris mengaku akan segera merumuskan peraturan wali kota sebagai aturan turunan pelaksanaan PPKM.

Ia meminta agar kebijakan ini dipatuhi seluruh pihak.

"Pemerintah Kota Depok dan Forkopimda mendukung penuh kebijakan ini dan akan segera kami tuangkan dalam Peraturan Wali Kota Depok untuk merealisasikannya," sebut Idris.

"Kepada seluruh warga dan para pihak terkait untuk bersama-sama melaksanakan kebijakan ini demi kesehatan dan kemaslahatan semua," katanya mengimbau.

Baca juga: Berlaku Hari Ini, Berikut Hal yang Perlu Diketahui soal PPKM di Kota Tangerang

Kasus Covid-19 di Depok tak kunjung reda, bahkan jumlah pasiennya naik 3,5 kali lipat sejak awal lonjakan pada pekan kedua November hingga saat ini.

Kapasitas rawat inap di rumah sakit untuk warga Depok yang positif Covid-19 sudah di atas 85 persen, sedangkan sedikitnya 90 persen ruang ICU untuk pasien Covid-19 di Depok sudah terisi.

Data terbaru per kemarin, Depok mencatat ada 3.620 pasien Covid-19 yang masih harus menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit.

Jumlah ini hanya terpaut 3 angka dari rekor pasien Covid-19 terbanyak di Depok, yakni 3.623 pasien pada Selasa (5/1/2021) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com