Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100.000 per Kilo di Jakarta Utara, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 08/01/2021, 21:26 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan, melonjaknya harga cabai dipengaruhi oleh cuaca yang buruk.

"Setiap bulan Desember pasti ada kenaikan harga. Kenapa? Karena ini terkait dengan musim hujan," kata Unang saat ditemui di Pasar Swalayan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (8/1/2021) .

Unang menjelaskan, musim penghujan yang terjadi saat memasuki bulan Desember membuat petani cabai kerap mengalami gagal panen.

Hal tersebut memicu kelangkaan stok cabai di pasaran.

Baca juga: Pedagang di Pasar Rawa Badak Keluhkan Lonjakan Harga Cabai Rawit hingga Rp 100.000

"Karena musim hujan, risiko kegagalannya banyak. Mereka akan beralih profesi usaha di bidang lain," ujar Unang.

"Dari produsen ya memang pasti ada kelangkaan. Kalau kelangkaan, otomatis harganya akan mengalami kenaikan," lanjut dia.

Sementara itu, saat dilakukan pengecekkan di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, harga cabai rawit melonjak hingga tembus Rp 100.000 per kilogramnya.

Hal itu dibenarkan oleh Wiwit (39), salah satu pedagang cabai di Pasar Rawa Badak.

Baca juga: Ada Isu Cabai Diberi Zat Pewarna, Dinas KPKP DKI Awasi Pangan di Swalayan Kelapa Gading

Wiwit mengaku, perubahan harga cabai rawit sudah terjadi sejak musim libur Natal 2020 lalu.

"Harganya turun naik, turun naik. Sejak mau Natal sudah naik," kata Wiwit Jumat sore.

Wiwit menyebut, harga normal cabai rawit sekitar Rp 35.000 per kilogram. Namun saat ini ia menjual cabai rawit seharga Rp100.000 per kilogram.

Sementara harga cabai merah masih stabil di angka Rp 60.000.

"Cabai rawit naik sampai Rp 100.000 per kilogram. Harga normalnya biasanya Rp 35.000," ucap Wiwit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com