JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengimbau keluarga korban untuk mendatangi posko antemortem atau Disaster Victim Identification (DVI) yang dibangun di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, pihaknya membutuhkan keterangan dari keluarga penumpang untuk nantinya mengidentifikasi sejumlah temuan petugas di lapangan.
"Kami harapkan keluarga penumpang pesawat terdekat untuk bisa segera ke pos antemortem di RS Polri Kramat Jati," ujar Yusri saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (10/1/2021).
Yusri menerangkan, keterangan yang diperlukan salah satunya ciri-ciri keluarganya yang ikut menumpang di pesawat tersebut.
Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu, Nelayan Dengar Ledakan hingga Temukan Serpihan
Pihak keluarga juga diimbau membawa dokumen, antara lain rekam jejak pemeriksaan kesehatan penumpang untuk mempermudah proses identifikasi.
"Kami harap keluarga terdekat bisa membawa dokumen seperti rekam jejak penyakit atau ciri-ciri yang bisa menjadi bahan identifikasi korban, termasuk juga DNA keluarga sedarah," ungkapnya.
Untuk diketahui, Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak dengan kode penerbangan SJY182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkn, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.
“Pukul 14.37 WIB masih 1.700 kaki kontak diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki, dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu malam.
Sekitar 3 menit kemudian, kata dia, pesawat tersebut tampak tidak mengarah ke tujuan seharusnya.
Budi mengatakan, pesawat justru mengarah ke barat laut.
Menara ATC pun melaporkan hal tersebut tetapi pesawat Sriwijaya Air telah hilang dari radar dalam hitungan detik.
Baca juga: Fakta Sementara Terkait Sriwijaya Air SJ 182: Lokasi Diduga Jatuh hingga Kondisi Pesawat
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, ada 50 penumpang dan 12 kru di pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan diduga jatuh di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).
"Terdiri dari 40 penumpang dewasa tujuh anak-anak dan tiga bayi ditambah 12 orang. Enam kru aktif dan enam kru ekstra," kata Adita seperti dilansir dari Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).
Adita mengatakan, saat ini pihaknya juga masih berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait hilangnya kontak dengan pesawat Sriwijaya Air.
Terkait informasi penumpang, pihak Sriwijaya Air sudah menyediakan layanan hotline dengan nomor 021-80637817.
"Atau bisa langsung datang ke posko di lokasi ini di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.