JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh relawan dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) ikut membantu proses pencarian bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) kemarin.
Team Leader IDRT Bayu Wardhoyo mengatakan, pihaknya akan fokus mencari serpihan pesawat di kedalaman 30 hingga 40 meter.
"Jadi ini kami rencana turun di titik-titik yang dicurigai, yang sudah di-scan oleh kapal. Jadi diver akan turun untuk memastikan apakah potongan atau serpihan pesawat atau bukan. Tugas kami memastikan," kata Bayu kepada wartawan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Polisi Bandara Siagakan 15 Polwan untuk Trauma Healing Keluarga Korban Sriwijaya Air
IDRT akan fokus mencari serpihan pesawat di sekitar perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
"Di sebelah selatan Pulau Laki. Nanti lihat update-nya di Basarnas saja, titik-titiknya ada di sana," ungkap Bayu.
IDRT kemungkinan melakukan proses pencarian selama dua hari dua malam.
"Mungkin ada rencana nambah hari," ujar Bayu.
Baca juga: Kisah Ihsan dan Putri, Pengantin Baru Penumpang Sriwijaya Air, Hendak Ngunduh Mantu, tapi...
Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.