JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya kembali mengevakuasi satu kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Dengan demikian, sudah ada 19 kantong jenazah yang dievakuasi Basarnas.
"Tadi malam saya katakan 18 kantong jenazah yang berisi atau berupa body part atau potongan tubuh korban. Hari ini datang lagi satu kantong jenazah," kata Bagus di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (11/1/2021).
Baca juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 dari Pontianak Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Sementara untuk temuan lainnya, yakni 10 kantong berisi serpihan dan bagian kecil pesawat, 16 kantong bagian besar pesawat, serta 6 potong pakaian korban.
Potongan tubuh korban yang ditemukan kemudian ditangani oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Bagus menjelaskan saat ini pencarian difokuskan untuk menemukan korban.
"Fokus kita tetap pencarian korban. Material dan lainnya hal penting simultan bersamaan dengan pelaksanaan evakuasi dan pencarian korban. Black box sampai saat ini kita masih melaksanakan pencarian," ujar Bagus.
Baca juga: KNKT: Pencarian Black Box Pesawat Sriwijaya Air Jadi Fokus
Sememtara untuk black box pesawat hingga kini masih dalam proses pencarian.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.