BEKASI, KOMPAS.com - Didik Gunardi (49) merupakan pilot NAM Air sekaligus penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) kemarin.
Hingga saat ini, keluarga belum mendapatkan informasi pasti tentang Didik.
Di tengah menunggu kabar Didik, Inda Gunawan (57) menceritakan kesan yang dia ingat tentang adiknya itu.
Didik merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Di antara keempatnya, Didik dinilai sebagai anak yang paling cerdas.
"Bahkan kalau dibandingkan tiga saudara yang ada itu dia paling cerdas. Baik dari segi akademis dan lainnya. Paling cerdas dan orangnya mandiri ya," kata Inda saat ditemui di perumahan kediamannya di Mustika Jaya, Kota Bekasi, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Polisi Sebut Nelayan Dengar Dentuman dan Lihat Air Laut Naik Saat Sriwijaya Jatuh
Kecerdasan itu sudah terlihat kala Didik selesai mengenyam pendidikan SMA dan mulai beranjak ke bangku kuliah.
Baru beberapa bulan kuliah, Didik mencoba mengejar cita-citanya sejak kecil sebagai pilot dengan ikut tes beasiswa sekolah penerbangan.
Dia masuk dan mendapatkan kesempatan sekolah penerbangan di luar negeri.
"Itu dia daftar sendiri. Dia kasih laporan ke orangtua ketika dia sudah masuk dan diterima," kata Inda.
Selain itu, Inda juga dikenal dekat dengan keluarga dan memiliki pribadi yang hangat. Olahraga juga jadi hobi Didik selama berada di rumah.
Baca juga: KNKT Kantongi Transkip Rekaman Pembicaraan Pilot Sriwijaya Air SJ 182
"Dia orangnya memang suka ngobrol-ngobrol kalau kumpul keluarga. Hangat orangnya," kata Inda
Sampai saat ini, istri dari Didik tengah berada di RS Polri Kramat Jati untuk melakukan pemeriksaan DNA guna untuk kepentingan DVI.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu kemarin sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Baca juga: 5 Kantong Jenazah Berisi Potongan Tubuh Penumpang Sriwijaya Air Diserahkan ke RS Polri Siang Ini
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.