DEPOK, KOMPAS.com - Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Depok Ikravany Hilman mengungkapkan "kecemburuannya" kepada Kota Bekasi yang memiliki Stadion Patriot Candrabhaga yang difungsikan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
"Bekasi itu bahkan menjadikan stadionnya untuk orang datang sebagai tempat pemeriksaan massal dan sebagainya. Kita (Depok) kan enggak," ujar pria yang akrab disapa Ikra itu kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
Stadion Patriot merupakan aset daerah yang belakangan disulap sebagai lokasi menggelar tes massal, baik rapid test maupun swab PCR.
Di samping itu, stadion yang sempat dipakai sebagai markas Persija Jakarta itu, kini didapuk sebagai fasilitas isolasi khusus pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, dengan kapasitas lebih dari 50 tempat tidur.
Baca juga: Anggota DPRD Depok Minta Penanganan Covid-19 oleh Pemkot Dievaluasi
Di Depok, fasilitas isolasi khusus pasien Covid-19 tanpa gejala dilakukan di Universitas Indonesia, yakni di Wisma Makara dan penginapan Pusat Studi Jepang.
"Saya heran. Di Bekasi, bisa gratis tuh, rapid test, kalau positif, di-swab gratis. Bagaimana kita mau tracing, lokalisir, dan penanganan kalau enggak dilakukan tes massal?" sebut Ikra.
"Pernah sih dilakukan tes massal (di Depok), tapi sekali-sekali dan jumlahnya enggak banyak," ujarnya.
Walaupun demikian, pernyataan Ikra juga mengandung unsur problematis sebab jumlah tes PCR Covid-19 di Depok per pekan di Depok ditengarai sudah memenuhi standar minimal WHO (1 per 1.000 penduduk).
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok memang tak pernah merilis realisasi jumlah tes harian, namun mengumumkan bahwa rerata tingkat positivitas 30 persen dalam sepekan.
Baca juga: Kasus Terus Memuncak, 3.824 Orang Masih Positif Covid-19 di Depok
Dengan 1.600-an kasus baru Covid-19 sepekan terakhir, maka diperkirakan Kota Depok sudah melakukan lebih dari 4.000 tes seminggu, di atas target minimal 2.400-an tes sepekan jika mengacu standar WHO.
Meski begitu, tak diketahui jumlah tes yang dilakukan adalah hasil tracing oleh pemerintah sehingga gratis, dan berapa tes yang dilakukan atas inisiatif warga (mandiri) sehingga berbayar.
Ikra meminta Pemerintah Kota Depok bersedia duduk bareng dengan dewan supaya penanggulangan pandemi Covid-19 selama ini dapat dievaluasi dan ditingkatkan.
"Pemerintah kota enggak usah malu, enggak usah gengsi. Ngomong sama kita permasalahannya apa, ini solusinya apa. Kita omongin sama-sama," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.