Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Air di Rusunami DP Rp 0 Cengkareng Jakarta Barat Memburuk

Kompas.com - 12/01/2021, 12:59 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas aliran air di rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan down payment (DP) Rp 0 di Cengkareng, Jakarta Barat memburuk.

Air di rusunami tersebut berwarna kekuningan dan mengeluarkan bau menyengat. Penghuni rusunami mulai mengeluhkan hal tersebut.

"Lebih jernih air sungai (dibanding air di rusunami)," ujar Eka salah seorang penghuni Rusunami Cengkareng, Selasa (12/1/2021).

Menurut dia, kadang-kadang, warna air sampai kecoklatan.

“Warna coklatnya pekat sih jarang jarang. Paling yang sering kalau pagi dan sore warna agak kekuning-kuningan,” kata penghuni rusunami lain, Adi.

Baca juga: 23 Unit Rusunami DP Rp 0 di Cengkareng Sudah Dihuni, Tersisa 41 Hunian

Hal yang serupa disampaikan Yusuf, juga penghuni tempat itu. Menurut Yusuf, air di tempat tinggalnya menyebabkan gatal dan iritasi kulit.

"Airnya bau menyengat kayak karat. Terus bikin gatal-gatal, iritasi," ujarnya, Selasa.

Yusuf menyampaikan bahwa permasalahan kualitas air di tempat tinggalnya sudah pernah dibahas pada Oktober lalu. Saat itu, warga sempat mengeluhkan kualitas air kepada pengelola rusunami. Namun keluhan itu tidak mendapatkan respon yang memuaskan.

"Laporan diabaikan waktu itu," ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan, saat diberikan laporan pengelola selalu menyatakan bahwa kualitas air sudah bagus karena telah disuplai PT PALYJA sejak dua bulan lalu.

Humas PAM Jaya kini, Meylinda, kini menyatakan akan segera mengirimkan petugas ke rusunami untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Baca juga: Peminat Rusunami DP Rp 0 di Kemayoran dan Cengkareng Banyak, tetapi yang Lolos Verifikasi Sedikit

"Perbaikan akan silakukan ke unit terkait," kata Meylinda, Selasa.

Hal serupa juga disampaikan Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto.

"Secepatnya, petugas akan ke sana," kata Uus, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com